Mohon tunggu...
Resti Sulastri
Resti Sulastri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - MIPA 5

hello i’m student

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sesuatu Di Jogja

24 Februari 2022   17:54 Diperbarui: 24 Februari 2022   20:04 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi, Anidnya sudah lulus, kabar baiknya ia lulus dengan nilai IPK tertinggi di jurusannya. Setelah 3 hari 3 malam pesta perayaan wisuda di Jerman, ia memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Dan tinggal menetap Di Jogja. 

Anindya yang sekarang sudah berubah. Kembali ke jati diri yang sesungguhnya. Ia sebenarnya gadis yang periang. Jika bukan karna hutang 1.000 itu, Anindya tidak akan bisa bertemu dengan Abimanyu. Dia adalah pria yang bisa meyakinkan Anindya, yang bisa menyembuhkan luka dalam hatinya, dan menghilangkan trauma dalam dirinya.

Kini Anindya sadar, dia tidak menyalahkan dirinya, Adi dan Jogja. Karna semua yang terjadi pada dirinya, manis ataupun pahit, tentu sudah direncanakan oleh Sang Maha Kuasa. Kita harus selalu mensyukuri nya. Juga mau seindah apapun Kota Berlin di Jerman, tetap saja, tidak akan ada yang bisa menggantikan posisi tanah air tercinta kita. Indonesia dan Kota Jogja tanah kelahiranku. 

Dan yang paling layak untuk menguatkan disaat tak ada yang menguatkan, adalah diri sendiri. Maka jangan lupa Bilang ke diri sendiri ‘Terima kasih sudah bertahan, maaf jika keadaan belum sesuai yang diharapkan’.

“Saya boleh jujur tidak? ini pernyataan yang belum pernah berani saya ucapkan langsung kepada kamu”, tanya Abimanyu.

Anindya mengernyitkan dahinya, “Apa?”

“Kamu adalah wanita yang saya bilang cantik setelah Ibu”

“Dan setelah berkata itu, kamu masih belum mengajakku berstatus?, ucap Anindya yang tak bisa menahan wajah merahnya.

Ia berjalan ke Jalan Maliobro untuk menutupi malunya. Handphone nya tiba - tiba berdering, aneh gumamnya, tapi segera ia angkat sambil menghadap ke arahnya dibelakang. 

“Anindya Sekar Pramusita. Detik ini, izinkan saya untuk menjadikan kamu sebagai pendamping dalam hidup saya. Untuk selamanya, di Kota Istimewa Yogyakarta”.

Tut 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun