Mohon tunggu...
Resti Sulastri
Resti Sulastri Mohon Tunggu... Lainnya - XII MIPA 5 SMAN 1 PADALARANG

Salam pelajar!

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Jenderal Sang Penumpas Kejahatan

18 November 2021   23:08 Diperbarui: 18 November 2021   23:23 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah perkelahian tadi, pihak sekolah memanggil ku dan mengeluarkan ku dari ELS. Ya. Europeesche Lagere School (ELS) adalah sekolah ku. Sekolah yang diperuntukkan bagi anak-anak Belanda dan beberapa anak-anak Indonesia. Berend yang tadi ku pukul adalah salah satu anak dari residen Belanda. Astaga Gatot! kamu ini sungguh..

Pemberani sekali! tapi perkelahian itu tidak dibenarkan sama sekali!.

Aku pulang berjalan kaki menyusuri desa, dengan keadaan lusu dan lunglai. Ekor mataku mengikuti kakek yang sedang menimba air disumur. 

"Huft..", mengambil dan menghembuskan nafas sembari tersenyum menghampiri kakek.

"Ya ampun kakek, kok  sendirian? kan Gatot sudah bilang toh, kalau menimba air tunggu Gatot pulang sekolah kek".

"Kakek tidak papa le, loh nak Gato kok jam segini wes mole?" , tanya kakek sambil mengelap keringat yang membasahi pelipis nya.

"Hehehe.. iya kek", itu saja yang bisa ku ucapkan.

Ya begitulah, Gatot sejak kecil sudah terbiasa membantu para warga yang kesusahan, sehingga semua mengenalnya dengan baik. Apalagi sang kakek yang setiap hari Gatot bantu sedari kecil. Kakek bahkan menganggap nya seperti cucu sendiri.

Setelah ibu dan bapak mendengar kabar ku dikeluarkan dari sekolah, mereka sedikit kecewa. Tapi bangga terhadap keberanian ku membela orang pribumi. Namun tetap disalahkan ketika menyangkut tentang perkelahian. Karna tidak semua masalah harus diselesaikan dengan kekerasan.

Beruntung ada salah satu keluargaku yang bersedia membantu, keluargaku itu adalah seorang pengajar di sebuah sekolah yang bernama Hollandsch-Inlandsche School (HIS) di Cilacap. Akhirnya aku melanjutkan dan mengakhiri pendidikan di sekolah tersebut. 

Tamat sekolah di HIS, kini aku telah beranjak dewasa menjadi seorang pemuda. Tetapi aku memilih melanjutkan dengan bekerja menjadi seorang pegawai. Setelah beberapa lama, aku mulai merasa tidak cocok dengan pekerjaan tersebut, hingga memutuskan untuk keluar menjadi seorang pegawai. Dan tertarik masuk dunia kemiliteran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun