Aku tak mengira bahwa pesta ini adalah pesta yang diadakan Mr. Braeden, aku pernah dikenalkan oleh ayah sebelumnya, karena beliau memang juga kolega bisnis ayah, jadi pasti aku mengenalnya.
"Mr. Braeden selamat atas 10 tahun berdirinya perusahaanmu." Jun memberi ucapan selamat disertai jabat tangan dengan Mr Braeden.
"Terimakasih Joe."
"Ngomong ngomong, Grace bukannya kau akan berangkat dengan tuan Midleton? Aku juga mengundangnya, tetapi mengapa kau datang bersama anak dari keluarga Parvez?" Tanya Mr Braeden panjang lebar.
"Dia Mate-ku sekarang." Lihatlah dia siapa yang ditanya, dan siapa menjawab. Aku hanya tersenyum masam ketika Jun mengatakan hal itu.
"Ah pasangan kekasih baru, semoga kalian selalu berbahagia dan nikmati pestanya, aku permisi dulu." Mr. Braeden berlalu pergi.
Tak lama setelah Mr. Braeden pergi, terdapat sesosok pria yang tak asing pula bagiku. Oh gosh, that's Daddy! Aku melepaskan rengkuhan neraka ini dari pinggangku dan menghampiri ayah.
"Dad!" Panggilku semangat
"Oh hi sweety." Sosok yang kupanggil ayah itu menoleh, sigaplah aku memeluknya sekilas dan mengatakan bahwa aku sangat merindukannya. Tentu pelukanku itu dibalas oleh ayah dan klaimku bahwa aku sangat merindukannya dibalas sama.
"Ekhem." Terdengar suara deheman dari belakang menandakan seseorang itu meminta diperhatikan.
"Hei lihat siapa ini, calon menantu ayah." Sapa ayah sambil merangkul pundak Jun.