"Hei lihat, jalang kita sudah bangun." Suara itu yang dapat ku dengar pertama kali.
Ketika sadar aku terduduk dilantai dengan tangan dan kaki terikat aku mulai mengumpat kedua laki laki di depanku ini.
"Walaupun terikat seperti ini, bibirmu itu sangat mengerikan huh?" Ucap pria yang memiliki bekas cakaran di pipi sebelah kirinya.
"Ssshhh, calm down dear kami hanya ingin bersenang senang denganmu." Biskinya didepan wajahku.
Cuih!
Aku meludahinya tepat pada wajah pria itu, rasakan akibatnya!
"Kalian akan menyesal!" Ancamku
Pria di hadapanku meraup wajahnya kesal
Plak
Dia menyapit rahangku dengan satu tangan.
"KAU PIKIR HANYA JALANG SEPERTIMU YANG BISA KAMI DAPATKAN, HAH?"
Plak