Mohon tunggu...
Repa Kustipia
Repa Kustipia Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Gastronomist (Gastronome)

Membahas Gastronomi di @gastrotourism_academy Berhenti Menjadi Ahli Gizi (Nutritionist Registered) di tahun 2021. Bertransformasi Menjadi Antropolog Pangan dan Mengisi Materi Antropologi Pangan di Youtube : Center for Study Indonesian Food Anthropology Selengkapnya kunjungi tautan : https://linktr.ee/repakustipia

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Jengkol: Evolusi Gastronomi Masa Kini, Asam Jengkolat dan Fungsionalitas Komoditas

6 Juli 2024   12:06 Diperbarui: 16 Juli 2024   14:54 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Vitamin C dalam jengkol akan berperan sebagai antioksidan/pelindung untuk sel-sel tubuh yang rusak bisa karena kekebalan tubuh sedang berkurang atau kondisi tubuh sedang mengalami perubahan sehingga jaringan tubuh terganggu dalam fungsinya. 

Sedangkan kalium akan akan membantu keseimbangan cairan dalam tubuh, hal ini sering disepelekan karena tidak terlalu penting, jika menelisik fungsi kalium dalam tubuh maka kalium akan menentukan kesehatan fungsi otot dan jantung lebih lanjut kalium sering digunakan untuk perawatan pasien-pasien yang terkena stroke karena kalium dapat mengaktifkan kembali fungsi tubuh pada pasien stroke. 

Telaah patologi penyakit (ilmu yang mengeksplorasi tentang : penyebab, perkembangan, dan dampak penyakit pada tubuh dengan teknik menganalisis jaringan dan sel untuk memahami mekanisme penyakit, membantu diagnosis, dan merumuskan strategi pengobatan yang efektif) dan metabolisme gizi pada tubuh seseorang, metabolisme sendiri singkatnya membahas: alur proses biokimia yang mengubah zat gizi dari makanan (misalkan jengkol) menjadi energi dan bahan dasar tubuh.

Lebih lanjut metabolisme gizi dalam tubuh manusia akan mengarahkan pada proses : pencernaan, penyerapan, dan pemanfaatan makronutrien/zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak) serta mikronutrien/zat gizi mikro (vitamin dan mineral) untuk mendukung fungsi tubuh, pertumbuhan, dan pemeliharaan kesehatan.

Kompasianer, bisa membaca lebih lanjut pada buku yang tidak terlalu berat bahasannya seperti : Modern Nutrition in Health and Disease yang ditulis oleh Robert J. Cousins (seorang ahli biokimia gizi dari Amerika).

 sumber gambar: dokumentasi pribadi 
 sumber gambar: dokumentasi pribadi 

sumber gambar: dokumentasi pribadi 
sumber gambar: dokumentasi pribadi 

Kandungan Asam Jengkolat Pada Jengkol 

Apa itu asam jengkolat? Apakah zat ini mengerikan bagi tubuh? bukannya zat gizi jengkol bermanfaat?

Inilah kontroversialnya komoditas jengkol, disisi lain jika dilihat dari sudut pandang gastronomi, gizi, dan manfaat bagi tubuh akan sangat kontributif, namun komoditas jengkol jika disantap akan memberikan efek negatifnya juga jika dikonsumsi berlebihan, karena jengkol secara alamiahnya memiliki asam jengkolat. 

Asam jengkolat pada jengkol merupakan senyawa kimia organik yang berpotensi memberikan efek samping membentuk kristal dalam tubuh yang akan bersemayam di ginjal.

Hal ini sering banyak menyebabkan infeksi saluran kemih (tempat untuk lalu lintasnya urin) dan lebih parahnya asam jengkolat akan banyak menimbulkan reaksi tubuh bermacam-macam seperti gejala demam, nyeri abdomen/nyeri perut, dan hamturia (darah dalam urin). 

Perjalanan asam jengkolat dalam tubuh dimulai dari proses seperti ini dalam metabolismenya : 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun