Produk ini saya kontribusikan untuk camilan yang memiliki protein tinggi, karena jengkol memiliki nilai gizi : protein, karbohidrat, serat, vitamin C dan kalium yang mendominasi dalam biji jengkol.Â
Mengapa pada protein tinggi? Hal ini tentu saja diambil dari penelusuran kejadian di wilayah saya dimana banyak perempuan dan lebih luasnya remaja punya masalah kelelahan, masalah pertumbuhan, kekebalan tubuh hingga penyembuhan luka ketika terjatuh sulit mengering dan sembuh.
Hal ini jika didiagnosa dalam intervensi gizi maka kekurangan zat gizi protein, karena protein hewani mahal untuk diolah sedangkan komoditas jengkol selalu berlimpah pada saat itu, maka dipilihlah jengkol sebagai potensi protein yang akan ditingkatkan produk pengembangannya menjadi stik jengkol.Â
Apa saja manfaat nilai gizi yang terkandung dalam jengkol ?Â
1. Jengkol yang mengandung protein, akan membantu penambahan protein yang berfungsi memperbaiki jaringan tubuh termasuk: kulit, otot, hingga organ tubuh.
Enzim dalam protein jengkol akan berkontribusi untuk metabolisme kekebalan tubuh, tentu saja protein ini akan memulihkan gejala yang ditemui seperti: kelelahan, luka sulit sembuh dan masalah tumbuh kembang yang bermasalah pada gejala sakit-sakitan pada kekebalan tubuh yang menurun.
Protein dari jengkol memberikan kekuatan alami ketika disantap, fungsi lain memberikan rasa kenyang lebih lama yang berasal dari protein nabatinya jengkol.Â
2. Jengkol yang mengandung karbohidrat dan Serat, membantu menyalurkan pati dan serat yang memberikan energi tambahan dalam tubuh, sehingga seseorang ketika telah menyantap jengkol dengan berbagai jenis olahannya akan memiliki kekuatan untuk beraktivitas lebih aktif.
Sedangkan kandungan serat pada jengkol mempermudah untuk proses pencernaan sehingga mencegah sembelit, mengontrol kadar gula darah (jengkol memiliki kandungan diuretik ketika dikonsumsi dalam batas wajar atau tidak berlebihan, karena zat ini mampu menyerap glukosa/sumber energi utama dalam karbohidrat).Â
3. Jengkol yang mengandung Vitamin C dan kalium akan lebih bermanfaat ketika pengolahannya tidak berkali-kali dalam suhu panas, maksudnya untuk mempertahankan vitamin C nya agar tidak hilang (karena vitamin C akan rusak jika dalam suhu yang terlalu panas).