Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Catatan Abdi Dalem (Bagian 34, Negeri Raja-Raja) - Mercusuar

17 Mei 2024   10:48 Diperbarui: 17 Mei 2024   11:13 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            "Alhamdulillah saya baik-baik saja Imam Hassan. Mohon maaf tidak sempat bertemu dengan Anda di Samudera karena harus mengurus kebutuhan kapal," ujar orang yang duduk di sebelah Diponegoro.

            "Kami berhasil bertahan dari serangan musuh yang juga datang pada malam hari, bersyukur sekali Allah masih memberikan kesempatan bagi saya untuk bertemu tuan-tuan semua.." ucap pria itu.

            "Kau.. Sudirman?" tanya Malamo.

            "Iya, benar."

            "Luka-lukamu memang seperti baru..."

            "Alhamdulillah kau selamat, kudengar tadi ketika kita mengobrol di luar Diponegoro memberikanmu jabatan baru ?" mata Imam Hassan melihat ke arah Diponegoro.

            "Pimpinan Eskader Penjaring, saya melihatnya mampu menerima amanah itu. Hmm, kenapa Abdi, Dalem, bukankah seharusnya kalian ikut senang?"

            Keduanya tak dapat berkata-apa, sebenarnya sejak siang tadi mereka sudah bertemu namun ketiganya tak dapat bercerita banyak saking sibuknya mengurus hal-hal yang harus dibereskan setelah peperangan.

            "Luka-lukanya cukup parah Kapten Sudirman, membuat sebagian wajah Anda..." Dalem yang akhirnya berkomentar

            "Aku memutuskan untuk membakar kapal Pinisi Mataram waktu itu. Kita dipanahi Abdi, dari kapal kita sendiri. Musuh berhasil naik dan yang tersisa hanya punya sedikit waktu untuk menyelamatkan diri dengan sekoci."

            "Tapi.. menurut saya selamat dalam kondisi seperti itu sudah..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun