Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Catatan Abdi Dalem (Bagian 17, Malaka) - Berangkat

30 Maret 2024   05:25 Diperbarui: 30 Maret 2024   05:26 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: editan penulis sendiri dari bahan di freepik.com

            "Yap. Terus dipasang aja dengan ujung botol ke arah dalam," Abdi melanjutkan.

            "Kira-kira satu jendela dua puluh lubang ya..." Dalem menghitung jumlah lubang di masing-masing jendela.

            "Sebanyek mungkin Dalem," tiba-tiba dari balik rak nomor tiga muncul Pak Affar ditemani seorang awak kapal yang bertugas siang ini.

            "Eh, Pak Affar," Abdi dan Dalem langsung menelungkupkan kedua tangannya secara otomatis di depan paha.

            Rak-rak terlihat dari ujung kaki hingga atas kepala, bersusun dari ujung ke ujung. Rak ini berbentuk persegi dengan masing-masing rak menampung sekitar seratus ekor domba. Ada sekitar dua ratus dua puluh rak di Kapal ini. Di ujung masing-masing rak ada delapan drum besar tempat pakan ternak yang telah disiapkan dan diisi semenjak dari Malaka.

            "Hehe, tak habis-habisnye ka kalian membahas persoalan tu?" tangannya menunjuk ke arah jendela.

            "Hebat tapi Pak Affar, teknologi ini membuat domba tidak kepanasan saat dibawa mengarungi samudera. Coba Mataram juga bisa membuatnya ya..." Dalem segera menyahut.

            "Ya bise laah.. cume kan jarak antara Mataram dengan kepulauan Nusa dekat, satu hari pun sampe kalau lancar. Kite sesuaikan kondisi je," jelas Pak Affar.

            "Eee sedang apa Pak? Mengganggu kah kita?" tanya Dalem.

            "Sedang kasih pakan Lem," Pak Affar menunjuk ke arah awak kapal yang sedang menaruh pakan ke rak-rak.

            "Cukup ya Pak selama berlayar?" tanya Abdi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun