Mohon tunggu...
Romeo Saru
Romeo Saru Mohon Tunggu... Administrasi - ASN / Gemar literasi/ Kota Sorong Papua Barat Daya /

"Perbedaan antara sesuatu yang tidak mungkin dan yang mungkin, terletak pada cara berpikir seseorang" -Haryanto Kandani-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Ritual

13 Maret 2020   21:04 Diperbarui: 13 Maret 2020   21:03 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak lama kemudian, Tio yang bermaksud mencari dan meminta bantuan Yohan untuk membawa korban luka ke fasilitas kesehatan kampus, menemukannya terkapar di lantai tak sadarkan diri dengan kepala tergenang darahnya sendiri.

Tio tersentak dari lamunan. Lagu kebangsaan atau Anthem Liga Champion membawa pikirannya kembali ke kafe.

Pertandingan akan segera dimulai. Biasanya ini saat yang paling dinanti-nanti Tio, di mana Yohan akan berdiri di depan dan mengiringi Instrumen tersebut dengan melakukan gerakan seorang konduktor yang sedang memandu orkestra.

Gelombang emosi perlahan memenuhi dirinya. Air mata mengalir deras seiring kenangannya tentang Yohan, teman rasa saudara.

Di pengujung instrumen anthem tersebut, ia seperti mendapat sebuah ilham yang membangkitkan sebuah emosi baru yang berbeda sama sekali.

Emosi yang rasanya sangat melegakan, emosi yang membuatnya tersenyum lagi untuk pertama kali dari sejak minggu lalu.

Dalam hati ia berdoa "Tuhan, terima kasih telah memberikan teman terbaik dalam hidupku, teman yang mengajarkanku tentang simfoni kehidupan....Jika keputusan-Mu berbeda dengan inginku maka aku tetap akan menerimanya dengan fairplay"

Tio akhirnya mengerti bahwa ada pelajaran berharga dari semua kesesakan ini. Bahwa Tuhan memiliki rancangan indah untuk setiap kejadian buruk. Yang harus dilakukannya adalah melakukan bagiannya dan biarkan waktu bekerja sesuai rencana-Nya.

Dia sudah tahu bagiannya.

Berpidato besok, dan biarkan waktu bekerja.

**************************************************************************

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun