Mohon tunggu...
Romeo Saru
Romeo Saru Mohon Tunggu... Administrasi - ASN / Gemar literasi/ Kota Sorong Papua Barat Daya /

"Perbedaan antara sesuatu yang tidak mungkin dan yang mungkin, terletak pada cara berpikir seseorang" -Haryanto Kandani-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Ritual

13 Maret 2020   21:04 Diperbarui: 13 Maret 2020   21:03 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak bisa dan tidak mau  mempercayai apa yang baru saja didengarnya, ia segera masuk dan duduk di kursi yang berhadapan tempat tidur Yohan.

Ia menggenggam  tangan Yohan dan berbisik di telinganya dengan getir, "Kami masih membutuhkanmu di sini, dungu......" menarik dan menghembuskan nafas dalam lalu melanjutkan "...ok...aku ketahuan. Aku masih membutuhkan...mu...jadi tolonglah jangan pergi dulu" matanya membanjir. Ia tak dapat menahan air mata.

Menggunakan lengan baju sebagai sapu tangan, ia menyeka air mata dari wajah dan hidung lalu berjalan keluar meninggalkan kamar.

Penuh dengan kepedihan, si kikuk berjalan cepat meninggalkan rumah sakit, menuju ke rumah yang dibeli orangtuanya di depan kampus UMS. Ia terus menggumamkan doa "Tuhan sembuhkanlah dia" sepanjang perjalanan.

Ia benar-benar kelelahan, tubuh dan jiwa. Ia hanya ingin tidur dan berharap terbangun besok dengan keadaan normal seperti sedia kala, bahwa kejadian ini hanyalah mimpi.

Malang, keberuntungan tidak berpihak padanya.

Ia tidak bisa tidur, atau mungkin program alam bawah sadarnya  lagi crash hingga tidak mampu mengetahui apa yang dibutuhkan tuannya saat ini.

Tio berbaring lama menatap langit kamar dengan pikiran kosong sampai alarm di handpone mengangetkannya. Jadwal Nobar Liga Champions Eropa.

Ia memutuskan untuk pergi ke kafe yang terletak di sebelah kampus.

******************************************************

Acara nonton bareng Liga Champions mahasiswa UMS di kafe 'Kopi hitam' bermula dari ide Yohan empat tahun lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun