Mohon tunggu...
Romeo Saru
Romeo Saru Mohon Tunggu... Administrasi - semua indah pada waktunya

harus kerja keras dan sukses itu pasti

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Ritual

13 Maret 2020   21:04 Diperbarui: 13 Maret 2020   21:03 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3/8/2020.

Perutnya memelas, "ASTAGA! SEBELAS JAM LAGI. DAN AKU BELUM TIDUR SAMA SEKALI" Teriaknya dalam hati.

Ia harus segera menyelesaikan konsep pidato untuk acara jam  10 pagi besok, namun kertas konsep masih terisi satu kalimat saja, kalimat pembuka.

Dia benar-benar sedang tercekik deadline.

Belum lagi, ia harus memilih kata dengan baik.

Bukannya dicemoh, perang adalah konsekuensi dari 'salah pemilihan kata' untuk pidatonya kali ini.

Ia tidak bisa menjernihkan pikiran, kepalanya serasa mau pecah.

AKU TAK BISA MELAKUKANNYA.

TIDAK KALI INI.

Pasrah dengan konsep pidato yang tidak mungkin selesai, ia memutuskan untuk menunggangi motor matik nya ke RSUD, menjenguk Yohan.

Meski jam kunjungan telah berakhir, kamar 06 ruangan Boegenvil terlihat ramai di luar, seperti malam-malam sebelumnya satu minggu belakangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun