Saat Yohan yang tanpa pikir panjang menolong orang lain dan tidak memikirkan resiko kerugian yang akan diterimanya, ia punya Tio yang selalu ada di sana untuk mengingatkan dan memberi jalan terbaik agar temannya tidak menderita di akhir tindakan heroiknya.
"Dari semua kikuk di dunia, kau adalah kikuk terbaik. Tanpamu nilaiku tidak bakal sekeren ini, pak ketua" kata Yohan berterima kasih pada Tio seusai melihat nilai semester kemarin.
Tio adalah teman sekaligus pengawas belajar terbaik Yohan.
Dua tahun lalu  tanpa sepengetahuan Tio, Yohan pergi ke panitia pemilihan untuk mendaftarkan mereka sebagai paslon ketua dan wakil ketua BEM Tio.
Sebagai bangsa introvert, sudah pasti Tio akan menolaknya.
Seperti dugaan Yohan, "apa yang sudah kau lakukan? Oh dasar dungu... kau pikir kita bisa mendapat suara?" Tio kaget setengah mati sewaktu mengetahui rencana Yohan menjadikan mereka ketua dan wakil ketua BEM.
"Kita berdua cukup tampan dan keren, setidaknya kita bisa memenangi suara kaum hawa" jawab Yohan dengan senyum penuh percaya diri.
"Ya Tuhan, teman baikku ternyata lebih dungu dari keliatannya" balas Tio seraya menempelkan satu telapak tangannya ke dahi.
Jauh dari dugaan Tio, mereka akhirnya terpilih menjadi ketua dan wakil ketua BEM UMS.
Perpaduan ketegasan dan kecerdasan Tio dengan kehangatan dan kepandaian bersosial alami Yohan membuat mereka terpilih untuk kedua kalinya di tahun berikut.
Di tangan mereka BEM UMS meraih banyak sekali penghargaan.