Mohon tunggu...
Ratu Adil
Ratu Adil Mohon Tunggu... -

Political and Corporate Spy with 15 Years Experience.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kasus Obor Rakyat Penentu Nasib Kapolri

8 Juni 2016   14:38 Diperbarui: 8 Juni 2016   14:47 3027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transkrip Papa Minta Saham Hlm 17

Menurut penuturan Riza Chalid di rekaman Papa Minta Saham, kedua mantan ajudan ini, Budi Gunawan dan Sjafroeddin menjadi penggerak utama kecurangan pilpres. Makanya jadi cukup logis kalau ada kepentingan Budi Gunawan menghentikan kasus Papa Minta Saham. Dan benar saja, selang beberapa jam wacana Polri lengserkan Jaksa Agung mencuat, Polri gelar konferensi pers resmi hentikan Papa Minta Saham. Secara tersirat, terlihat ada potensi persoalan kecurangan pilpres yang bisa melibatkan Wakapolri Budi Gunawan.

Tentu saja, isu kecurangan pilpres ini merupakan amunisi vital Obor Reunion (Neo Polonia) untuk menyerang Jokowi – JK. Apabila pengusutan Obor Rakyat benar menyeret sejumlah petinggi Polonia, bukan tidak mungkin terbentuk Obor Reunion. Fokus operasi Obor Reunion adalah mengungkap Kecurangan Pilpres.

Tentu bagi petinggi yang tergabung di Obor Reunion, bukan soal sulit memulangkan Riza Chalid dari perantauannya. Apalagi, kasus Papa Minta Saham sudah tutup buku. Jadi, Riza Chalid kembali ke Indonesia sebagai orang bebas. Malah berpotensi menjadi tokoh kunci Kecurangan Pilpres.

Jangan lupa, salah satu pemilik percetakan Obor Rakyat adalah orang Nasdem. Jaksa Agung M Prasetyo juga orang Nasdem. Potensi konsolidasi Nasdem dengan Obor Reunion bisa saja terjadi. Apalagi, JK yang diusung Nasdem kembali mengeluh “Saya tak dapat peran di pemerintahan ini,”

Momentum pergantian Kapolri juga berpotensi bermain. Jangan lupa, gosipnya Budi Gunawan tadinya dijanjikan kursi Kapolri. Lalu dihadang rencana itu oleh aksi balas dendam Samad dengan membuka kasus Rekening Gendut. Merah bereaksi. Operasi Hasto Kristiyanto, IPW dan Polisi Patung jatuhkan Samad yang ternyata bercela. Kehilangan momentum, Budi Gunawan gagal dapat Kapolri, tapi dapat Wakapolri. Selangkah lebih dekat dari takdir yang dinubuatkan untuknya. Kini, kembali masuk momentum pergantian Kapolri dan Budi Gunawan kembali masuk bursa. Kali ini, Budi Gunawan sebagai orang bebas tak berkasus pasca Samad lengser.

Persaingan Kapolri sengit. Pagi ini, Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan akui temui Kapolri Badrodin Haiti. Apapun yang mereka bahas, betapa pun dibantahnya, pertemuan 2 tokoh saat momentum penting adalah Sesuatu.

Jangan lupa, Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan sekarang menjadi orang terkuat di belakang layar negara ini. Adek-adekan beliau Setya Novanto sukses jadi Ketum Golkar setelah sempat dilengserkan kubu JK dari Ketua DPR. Apalagi, Setya Novanto dan Fadli Zon sukses melobi Donald Trump untuk bentuk poros Jakarta – New York kalau Trump menang di Pilpres AS. Adek yang satu lagi, Riza Chalid yang menjadi pemodal terbesar Polonia, bebas dari jeratan kasus Papa Minta Saham.

Jadi, Luhut kini menjadi Don Gantang yang menguasai Golkar (organ vital penentu arah DPR), Raja Minyak Riza Chalid dan Saudagar Pirang Donald Trump.

Kalau saya jadi pesaing Badrodin Haiti di pergantian Kapolri, sudah pasti saya menduga ada sesuatu pada pertemuan Don Gantang Luhut BP dan Badrodin Haiti.

Jika saya jadi orang yang telah dinubuatkan takdirnya jadi Kapolri sejak jauh hari, tapi Don Gantang lebih suka Badrodin, maka wajar ada Operasi Sesuatu.

Operasi Sesuatu itu boleh jadi : Membuka kembali Obor Rakyat atau Menunggangi Operasi Tiongkok di kasus Obor Rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun