Itulah kenapa Barat begitu membanggakan sistem Kebebasan yang dianutnya sebagai kunci Kemajuan. Kemajuan justru terjadi ketika benturan seekstrim apapun diadu guna menghasilkan sintesa. Dalam adu pendapat terekstrim, penyajian data yang amat sangat melintir pun dibebaskan selama bertutur santun. Misalkan dalam debat Islam dan Kristen yang saling menyerang dengan landasan kitab masing-masing. Selama setiap argumen bisa dirujuk pada teks maupun tafsiran bebas terhadap teks kitabnya, maka dilindungi hukum.
Justru Barat sebagai pencetus Demokrasi melihat tempur tesis dan antitesis adalah syarat untuk memperoleh sintesis. Sintesis hasil adu ekstrim itulah yang menjadi pondasi menemukan solusi zaman. Tahapan solusi yang dieksekusi lalu menghasilkan tangga peningkatan di atas kertas. Kita sebut tangga itu : Kemajuan.
Jadi, jika Jokowi benar mengedepankan Revolusi Mental untuk mendorong kemajuan, seharusnya bicara penyakit Mental Orde Baru tadi. Bahwa perlu Revolusi Mental untuk mendorong kemajuan dan daya saing. Penyakit Orde Baru telah memandulkan dorongan kreasi bangsa Indonesia. Variasi kreasi itu yang nantinya memunculkan daya saing. Persaingan (kompetisi) itu lalu menghasilkan sintesa yang tidak lain akar dari Kemajuan.
Maka itu, saya melihat akan bertentangan jika Jokowi masih persoalkan Obor Rakyat setelah 2 tahun kasus ini dikubur. Orde Baru mengedepankan slogan ‘Kebebasan Bertanggung Jawab’. Implementasinya, ‘Kebebasan’ boleh-boleh saja, asalkan seizin penguasa negara dan sosial. Dari terminologi Bertanggung Jawab saja sudah memperlihatkan bahwa pembatasnya adalah Norma. Alhasil, pertarungan Tesis dan Antitesis tidak menghasilkan Sintesa (hal baru), karena Tesis memiliki kuasa penuh atas Antitesis.
Kacamata demokrasi Barat menilai, Sintesa bisa muncul apabila Tesis dan Antitesis bertarung bebas, bukan dikekang oleh Tesis. Barat melihat, ketika anda dihadapkan pada masalah yang tidak dalam kendali anda, maka anda punya peluang temukan solusi baru.
Demokrasi Barat bukan menerapkan ‘Kebebasan Bertanggung Jawab’ tapi ‘Kebebasan Rasional’. Berbeda signifikan dalam praktik.
Pola Orde Baru
Obor Rakyat : Capres Jokowi turunan PKI
Capres RI (Jokowi) : Masya Allah, saya difitnah. Saya marah. Saya harus ambil langkah hukum.
Pola Demokrasi Barat
Semacam Obor Rakyat : Capres AS pro Komunis