Setelah menerangkan sistem politik moderat di Sparta, Athena membicarakan dua negara yang berdiri berlawanan satu sama lain : Athena & Persia.
Athena mewakili demokrasi ekstrem dan Persia mewakili monarki ekstrem. Menurut Athena, Persia berfluktuasi antara periode keberhasilan dan kegagalan.
Di bawah penguasa Cyrus, ada keseimbangan antara kebebasan dan ketundukan. Tentara diberikan kebebasan berbicara dan raja mengambil dewan dari warga negara yang bijaksana.
Hasilnya tentara memiliki perasaan positif terhadap pemimpinnya dan negara dibimbing ke arah yang bijaksana. Namun, setelah kematian Cyrus, bencana pun terjadi.
Anak-anak Cyrus dibesarkan dalam kemewahan dan tidak pernah dididik dengan baik. Alih-alih memadukan kebebasan dan penundukan seperti yang dilakukan ayah mereka, putra-putranya melakukan kekerasan dan menuntut kepatuhan.
Akhirnya, Darius mengambil alih kekaisaran dan proses ini berulang. Darius menyelamatkan kekaisaran dengan merangkul kebebasan dan penaklukan, tetapi ketika putranya yang dimanjakan, Xerxes, mengambil alih, kekaisaran mengalami penderitaan.
Menurut orang Athena, sejarah Athena sangat bertolak belakang dengan Persia. Jika Persia gagal karena penguasanya tidak memberikan kebebasan yang cukup, Athena gagal karena memberikan terlalu banyak.
Ketika orang Persia menyerang orang Yunani, karena ketakutan dan kebutuhan, orang Athena hidup menurut kode kehormatan tertentu yang mengikat komunitas bersama.
Selama waktu ini, Athena akan secara sukarela menyerahkan diri kepada otoritas dan karena ini Athena berhasil mempertahankannya. Namun, begitu ancaman dari Persia hilang, ketakutan dan kode kehormatan yang menyatukan komunitas dan secara alami membatasi kebebasan, juga pergi.Â
Orang Athena mulai menganggap diri mereka sebagai otoritas dalam berbagai hal dan membiarkan kesenangan membimbing mereka. Hal ini membuat banyak warga yang memiliki ketidaktahuan secara kelebihan.
Poin Athena adalah dua kali lipat :
1.Yang pertama adalah sebuah sistem politik akan berhasil, jika didalam sistem itu ada pencampuran dari penindasan dan kebebasan.
Ia harus memberikan kebebasan yang cukup sehingga warga negara tidak tertindas dan tidak membenci para pemimpin, tetapi mengikuti mereka dengan sukarela.