Jadi, bisa disimpulkan bahwa etika menurut Plato adalah sebuah moral yang didasari oleh pengetahuan dan pengetahuan ini bisa dicapai melalui akal budi. Akal budi inilah yang datang dari cerminan jiwa dan didasarkan dari kebiasaan moral yang berlaku di suatu masyarakat.Sedangkan Hukum, Pluto memaparkan kedalam 12 bukunya, yang mana dalam buku – buku ini memaparkan sejumlah jenis teori seperti :
Buku 1 dan buku 2 yang mengupas apa tujuan pemerintah, eksplorasi ini mengandung evaluasi komparatif terhadap praktik-praktik yang ditemukan di tanah air lawan bicara.
- Bagian sebuah etika
Diskusi ini, memaparkan definisi awal mengenai edukasi dan kebajikan ditawarkan. Seperti mengenai asal usul peraturan, apakah peraturan itu berasal dari dewa atau manusia. Sehingga membangun konflik penting antara barang "ilahi" dan "manusia".Â
Barang ilahi dijelaskan sebagai sebuah kebajikan, sedangkan barang manusia berupa jenis - jenis kesehatan, kekuatan, kekayaan, dan keindahan.
Kebaikan ilahi nilainya lebih tinggi daripada barang-barang manusia, dalam hal bahwa barang-barang manusia bertumpu pada barang-barang ilahi. Tetapi barang-barang ilahi tidak bertumpu pada apa pun.Â
Artinya adalah bahwa kebajikan selalu berkontribusi pada perkembangan pribadi, tetapi hal-hal yang umumnya dianggap demikian, seperti kekayaan dan kecantikan, tidak akan melakukannya kecuali jika seseorang mempunyai kebajikan.
Faktanya, hal-hal serupa kecantikan dan kekayaan di tangan orang yang korup akan memungkinkan dia untuk bertindak dengan cara yang akan mengarah pada kegagalan.
- Bagian psikologi dan edukasi moral
Pada bab ini dijelaskan bahwa orang Athena menerangkan kebajikan seumpama dengan kesepakatan antara kesukaan dan rasa sakit dan catatan yang dipahami atau beralasan.
Uraian ini sepadan dengan pemikiran bahwa kebajikan adalah keseimbangan dalam jiwa ganggang kekuatan psikis yang berbeda.