Dengan alasan berikut, hukum akan mencerminkan aturan ilahi yang terjadi selama masa Cronos dan manusia akan bahagia. Mitos ini menghubungkan pembaca kembali ke topik awal Hukum , yang menyangkut hubungan antara hukum dan yang ilahi. Orang Athena secara eksplisit menghubungkan akal, hukum, dan yang ilahi.
Dari mitos Cronus, jelas bahwa hukum harus rasional, tetapi siapa yang harus dilayani dan di mana letak otoritasnya? Orang Athena berpendapat bahwa hukum apa pun yang tidak melayani kepentingan seluruh kota adalah hukum palsu. Karena itu, mereka yang memegang jabatan politik akan disebut pelayan hukum daripada disebut penguasa.
Karena hukum terhubung dengan yang ilahi, mereka yang melayani kepentingan kota benar-benar melayani para dewa. Dari sini jelaslah bahwa hukum memiliki kekuasaan atas semua warga negara dan bahwa hukum pada dasarnya memperhatikan kesejahteraan seluruh masyarakat dan bukan kelompok atau individu tertentu.
Sedangkan Buku 5 dimulai dengan berbagai pelajaran moral dan kemudian beralih ke penjelasan tentang prosedur yang benar untuk mendirikan Magnesia dan mendistribusikan tanah di dalamnya.
Pada buku ini juga menjelaskan konsep pendahulaun, yang mana pendahuluan ini memberikan landasan moral bagi kota dan menjelaskan tugas umum warga negara.
Tugas-tugas ini berada di bawah tiga judul utama: untuk jiwa, untuk tubuh, dan untuk warga negara lainnya.
Pendahuluan diakhiri dengan upaya untuk menunjukkan bahwa kehidupan yang bajik mengarah pada jumlah kesenangan yang maksimum dan kehidupan yang kejam mengarah pada jumlah rasa sakit yang maksimum.
Buku 5 ini juga membahas stuktur Magnesia dan mencakup beragam topik, seperti pemilihan warga, distribusi tanah, kependudukan, agama, negara ideal, empat kelas properti, unit administrasi negara, fleksibilitas hukum berdasarkan fakta, pentingnya matematika, dan pengaruh iklim. Gagasan filosofis utama dalam bagian buku ini dibahas dalam bagian 3 dan 4 di atas.
Buku 6 menyajikan rincian berbagai jabatan dan kedudukan hukum di Magnesia dan diakhiri dengan pemeriksaan perkawinan.
-Bagian pemungutan suara dan kantor
Dengan geografi dan populasi Magnesia didirikan, Athena mulai menggambarkan berbagai kantor di kota dan proses pemilihan.
Proses pemilihan cukup rumit dan sulit untuk dipahami, tetapi biasanya memiliki empat tahap: pencalonan, pemungutan suara, pengundian, dan pengawasan.