Mohon tunggu...
Rani Febrina Putri
Rani Febrina Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Fresh Graduate, Bachelor of Food Technology | Fiction Enthusiast |

Penyuka fiksi dalam puisi, cerpen, dan novel. Hobi belajar dari buku-buku yang dibaca, orang-orang yang ditemui, lagu-lagu yang didengar, dan tempat-tempat yang dikunjungi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Secarik Kertas Favoritku

21 Oktober 2023   21:21 Diperbarui: 21 Oktober 2023   21:28 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     "Cerah," ujarku menyebutkan nama sambil mengulurkan tangan ke Riko. Devan di hadapanku tampak mengernyit. Mungkin dia heran baru pernah melihatku berkenalan duluan, dengan lelaki pula.

     "Barangkali pengagum rahasianya belum tahu namaku," lanjutku lagi setelah Riko membalas uluran tanganku dan menyebutkan namanya. Perkenalan itu berlanjut ke Devan. Ia ikut-ikutan menjabat tangan Riko dan mereka berpandangan sejenak. Mata mereka seolah berbicara, tetapi aku tidak bisa mendengarnya. Aku tidak peduli. Aku bergegas membuka secarik kertas di balik piring french fries.

Ternyata kamu suka french friesnya. Besok kamu harus coba menu lain, biar aku yang pesankan.

Aku tersenyum. Devan yang sedari tadi memperhatikanku setelah drama perkenalannya dengan Riko, menyentil jemariku pelan yang kuletakkan di sisi botol mineral.

     "Ternyata kamu suka kentang," celutuk Devan. Aku diam.

     "Besok kamu harus mencoba pancakenya. Aku yang traktir!"

Aku berusaha menyembunyikan rasa kagetku. Kalimat-kalimat Devan seperti bentuk lain dari tulisan yang ada di secarik kertas dari pengagum rahasia itu.

**

     Esoknya, aku dan Devan kembali berkencan ganda bersama pacar kami masing-masing. Devan menepati ucapannya yang akan mentraktirku pancake. Riko mengantarkan pesanan kami seperti biasa, kali ini ada menu es krim yang mendarat di meja kami tanpa kami memesannya.

     "Es krim dari pengagum rahasia lagi?" tanyaku.

Riko mengangguk, "Saya sudah memberitahunya tentang nama Kakak."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun