Mohon tunggu...
Rakha Nurfauzi Abdillah
Rakha Nurfauzi Abdillah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Untirta

Satu gagasan terlalu banyak untuk tidak diterjemahkan ke dalam sebuah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Prajurit Terbaikku

11 Februari 2024   19:49 Diperbarui: 11 Februari 2024   19:50 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Pengorbanan? Hahahaha." Oded Terbahak.

"Sudah berapa banyak pengorbanan yang kau lakukan, Bung? Tapi mana hasilnya? Kau justru semakin sengsara, bukan?"

Aku dan Heru hanya terdiam. Kami tahu persis---mereka bisa menembak kami kapanpun mereka mau.

"Kau lihat sekarang, Bung. Nasib kau dan Heru berada diujung tanduk. Mungkin kau akan mati hari ini. Itu semua karena kau keras kepala. Sementara aku yang memilih tunduk kepada Belanda, bernasib jauh lebih baik dari kalian.

"Kau lihat nasib mereka." Oded menunjuk jasad-jasad kelompok perjuangan Karang Luhur.

"Atau kau bisa mengingat nasib warga Gunung Panjang... Hahahaha."

"Mereka bernasib seperti itu karena mereka keras kepala, sama seperti KAU!" Nada bicaranya meninggi.

Lengang beberapa menit.

"Habisi mereka!" Oded memberi perintah kepada pasukan Belanda.

Aku dan Heru kemudian dipaksa untuk berlutut. Tidak ada pilihan, kami pun mengikuti perintah mereka. Kami sudah pasrah. Mungkin ini akhir dari kisah perjuangan kami.

Satu regu bersenjata lengkap telah berbaris di hadapan kami. Moncong senjatanya telah mengarah kepada kami dengan sempurna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun