Menerapkan sistem manajemen halal yang komprehensif di seluruh rantai pasokan.
Contoh: Mengadopsi standar Halal Assurance System (HAS) yang mencakup aspek bahan baku, proses produksi, penyimpanan, dan distribusi.
Referensi: [1]
2. Sertifikasi Halal
Memperoleh sertifikasi halal dari lembaga terpercaya untuk produk atau layanan yang dihasilkan.
Contoh: Mendapatkan sertifikasi halal dari badan sertifikasi yang diakui secara internasional seperti JAKIM (Malaysia) atau MUI (Indonesia).
Referensi: [2]
3. Audit Internal dan Eksternal
Melakukan audit internal secara berkala dan mengundang auditor eksternal untuk memverifikasi kepatuhan terhadap standar halal dan thayyib.
Contoh: Membentuk tim audit internal khusus untuk halal dan mengadakan audit eksternal tahunan.
Referensi: [3]