Target menang satu putaran harus didasarkan pada perhitungan yang akurat dan tidak bisa serampangan atau sekadar memenuhi nafsu politik belaka. Begitu juga dengan target menang dalam dua putaran.
Langkah pertama yang krusial, saya akan menentukan terlebih dahulu prediksi angka partisipasi pemilih. Ini didapat dengan analisis pilkada sebelumnya dan faktor ekonomi-politik yang mengikutinya.
Dibutuhkan sedikit kecerdasan yang dikombinasikan dengan kehendak membaca sejarah untuk memastikan langkah awal ini, setidaknya, mendekati angka akurat.
Saya membuat prediksi partisipasi pilkada 2017 di angka 70%. Dengan DPT 7 juta (tahun 2017), setidaknya ada 4.900.000 pemilih yang menjadi target.
Dengan 3 paslon, maka 4,9 juta : 3 = 1,63 juta. Dengan demikian, untuk bisa lolos di putaran pertama, saya harus menang dengan minimal 2 juta suara.
Dengan mengetahui jumlah total TPS Pilkada, dan target 2 juta suara, maka Anda dapat memastikan jumlah suara minimal yang harus diperoleh di setiap TPS.
Benar saja, pasangan Anies-Sandi, yang dulu saya dukung, di putaran pertama meraup 39,95% atau setara 2.197.333 suara. Anies-Sandi masuk putaran kedua.
Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana cara mendapatkan 2 juta suara? Prinsip kedua akan menjelaskannya.
Sebelumnya saya menekankan pada kemampuan menguasai aturan pemilihan. Anda juga diharapkan bisa menambah literasi lainnya seputar kepemiluan.Â
Kemudian Anda diajak untuk bisa memprediksi angka partisipasi pemilih dan target perolehan suara di setiap TPS. Agar tidak gagal paham, Saya sarankan Anda membaca ulang paragraf sebelumnya.
INGAT: Ikhtiar memenangkan kandidat melalui Pemilu adalah sebuah proses yang melibatkan banyak bidang keilmuan. Akademik maupun non-akademik.