Mohon tunggu...
Cerpen

Hujan Melodi

19 Maret 2017   19:17 Diperbarui: 20 Maret 2017   16:00 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Aku bosan. Maukah kau jalan denganku besok? Aku ingin pergi ke ladang rumput di bukit dekat pasar. Sekalian traktir aku ya? Hihihi.”

“Baru saja ingin berencana untuk pergi dengannya, ehh ternyata malah sudah dia ajak duluan.” Kataku dalam hati sambil tersenyum.

“Baiklah, aku tunggu di taman pukul 06.15 pagi. Ingat jangan sampai bikin aku berlumut lagi.” Balasku sambil tertawa sendiri dalam dapur.

Sambil menunggu balasan dari Melodi, aku berjalan ke kamar untuk berbaring di kasur. Kasurku terasa sangat empuk setelah menghadapi keseharian mahasiswa yang dipenuhi dengan tugas. Aku mencoba menutup mata agar tubuhku bisa rileks.

Aku menatap langit-langit kamarku dan tersenyum

“Jadi tidak sabar menunggu besok.” Kataku sambil memejamkan mata

Semua menjadi gelap, kegelapan ini membantuku mempercepat waktu. Tanpa terasa ada cahaya terang yang menghapus semua kegelapan ini, dan itu adalah sinar matahari pagi yang ternyata lebih dulu bangun.

Aku terhentak kaget dan langsung melihat jam. Ternyata sudah pukul 06.30 pagi.

“Bah, sial aku terlambat.” Kataku sambil tergesa-gesa beranjak dari kasur hingga aku terpeleset dan kepalaku membentur meja.

Shit!!” Ujarku kesal karena kecelakaan ini. Terasa ada benjolan di pelipis kanaku. Semoga ini bukan pertanda kalau hari ini adalah hari sialku.

Aku secepatnya mengambil pakaian, tas, dompet, dan handphoneku. Setelah semua siap, aku langsung berangkat menuju taman yang telah kita sepakati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun