Mohon tunggu...
Putri Ekawati
Putri Ekawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi 02SAKE004 Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pamulang

Saya Putri Ekawati mahasiswi semester 2 kelas 02SAKE004 Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Bisnis di Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Evaluasi Implementasi Good Corporate Governance dalam Mengungkap Kelemahan Pengendalian Internal dalam Kasus PT Duta Palma

18 November 2024   22:22 Diperbarui: 18 November 2024   22:22 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kompas.com kejaksaan agung penyitaan barang bukti

Contoh diatas merupakan salah satu wajar dengan pengecualian yaitu BPK pernah memberikan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) untuk laporan keuangan Pemerintah Pusat tahun 2011 karena ada kekurangan dalam pencatatan aset. Meskipun secara umum laporan masih bisa dipercaya, ada beberapa poin yang tidak  sesuai, misalnya soal transparansi aset tetap yang kurang jelas. Dari sisi teori, opini ini memang diterapkan ketika ada satu-dua poin yang kurang, tapi tidak sampai membuat laporan jadi tidak kredibel sama sekali.

3. Tidak Wajar  

Kotamobagu Kembali Terima Opini Tidak Wajar dari BPK

Pemerintah Kota Kotamobagu kembali menerima opini Tidak Wajar (TW) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang disampaikan pada Senin (03/07). Hasil ini menunjukkan belum adanya peningkatan dari opini serupa yang diterima tahun sebelumnya.

Menanggapi hasil tersebut, Juru Bicara Pemerintahan Moch. Agung Adati yang mewakili Walikota Kotamobagu Drs. Djelantik Mokodompit ME, mengidentifikasi beberapa faktor utama yang menjadi kendala. Permasalahan aset dan kelengkapan dokumen masih menjadi hambatan utama bagi Kotamobagu dalam meraih opini yang lebih baik.

"Opini TW yang diperoleh dua tahun terakhir ini tentu merupakan pembelajaran berharga bagi Pemerintah Kotamobagu," ujar Agung saat dikonfirmasi melalui telepon seluler. Dia menambahkan bahwa selain masalah aset dan dokumen, terdapat beberapa catatan lain dari BPK yang membutuhkan perbaikan.

Meski menerima opini Tidak Wajar, Pemerintah Kota Kotamobagu menyikapi hasil ini secara positif. Pihaknya berkomitmen untuk menjadikan hasil evaluasi BPK ini sebagai momentum untuk meningkatkan kinerja pemerintahan ke depannya.

Di sisi lain, kasus di Kota Kotamobagu mendapat opini Tidak Wajar (TW) karena banyak masalah dalam pelaporan aset dan dokumen. Ini sesuai dengan teori di mana laporan dianggap tidak wajar ketika penyimpangan terlalu signifikan dan bisa menyesatkan pembaca. Efeknya, tentu menurunkan kepercayaan terhadap manajemen Kota Kotamobagu dan perlu jadi pelajaran penting buat mereka untuk memperbaiki sistem pencatatan mereka.

4. Tidak Memberikan Pendapat

Laporan Keuangan Daerah Papua Barat Masih Didominasi Opini Disclaimer

Kualitas pengelolaan keuangan daerah di Provinsi Papua Barat masih belum menunjukkan kemajuan yang signifikan. Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun 2011, dari tujuh kabupaten/kota yang telah diperiksa, lima di antaranya masih mendapat opini disclaimer atau tidak menyatakan pendapat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun