Mohon tunggu...
Putri Ekawati
Putri Ekawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi 02SAKE004 Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pamulang

Saya Putri Ekawati mahasiswi semester 2 kelas 02SAKE004 Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Bisnis di Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Evaluasi Implementasi Good Corporate Governance dalam Mengungkap Kelemahan Pengendalian Internal dalam Kasus PT Duta Palma

18 November 2024   22:22 Diperbarui: 18 November 2024   22:22 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kompas.com kejaksaan agung penyitaan barang bukti

 Kesimpulan

Kasus PT Duta Palma Group menjadi bukti nyata bagaimana pelanggaran terhadap prinsip-prinsip GCG dapat berujung pada tindak pidana korupsi dan pencucian uang. Hal ini menegaskan pentingnya penerapan GCG bukan hanya sebagai formalitas, tetapi sebagai fondasi fundamental dalam pengelolaan perusahaan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Melebihi Aturan: Seni dan Tantangan Auditor dalam Menyeimbangkan Teori, Praktik, dan Transparansi

Audit bukan sekadar angka dan catatan, tapi lebih tentang bagaimana kita bisa memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam sebuah entitas. Pelaporan audit menjadi salah satu aspek krusial yang memadukan teori akuntansi dengan fakta lapangan. Hal ini penting, karena selain memberi “lampu hijau” bagi kredibilitas laporan keuangan, opini audit juga berdampak langsung ke reputasi perusahaan atau organisasi.

Apa itu Pelaporan Audit?

Pelaporan audit adalah hasil dari seluruh proses audit di mana auditor memberikan opininya terhadap kewajaran laporan keuangan perusahaan. Sebenarnya seperti "rating" dari auditor, yang mengindikasikan apakah laporan keuangan perusahaan tersebut  layak dipercaya atau masih ada yang janggal.

Dalam teori, ada beberapa jenis opini audit, seperti:

  • Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)
  • Laporan keuangan menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi di Indonesia.
  • Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion)
  • Pendapat wajar dengan pengecualian diberikan apabila auditee menyajikan secara wajar laporan keuangan, dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia, kecuali untuk dampak hal-hal yang dikecualikan.
  • Tidak Wajar (Adverse Opinion)
  • Pendapat tidak wajar diberikan oleh auditor apabila laporan keuangan auditee tidak menyajikan secara wajar laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum..
  • Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer)
  • Auditor menyatakan tidak memberikan pendapat jika ia tidak melaksanakan audit yang auditor memberikan pendapat atas laporan keuangan. Pendapat ini juga diberikan apabila ia dalam kondisi tidak independen dalam hubungannya dengan klien.

Setelah kita tahu teori dasar ini, yang jadi menarik adalah bagaimana teori ini relevan dalam kasus nyata yang dijumpai auditor. Dari beberapa contoh nyata menunjukkan bahwa opini audit terkadang  lebih kompleks dari teori. Berikut beberapa contohnya:

1. Wajar Tanpa Pengecualian

Pemprov Sulsel Raih WTP dari BPK untuk Laporan Keuangan 2011

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI untuk Laporan Keuangan tahun 2011. Penyerahan laporan hasil pemeriksaan dilakukan dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Sulsel pada Senin (4/6/2012).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun