Salah satu perubahan terbesar dalam perspektif manusia dengan tentang dirinya sendiri berlangsung di Eropa pada abad ke-13 dan ke-17 di abad pertengahan Yang intinya di Eropa berlangsung dari abad ke-10 sampai dengan abad ke-15 dan memuncak dalam abad ke-13 manusia memandang segala apapun dari sudut Allah apapun Itu dipertanyakan dari sudut bagaimana kaitannya dengan Allah dan penciptaan mengarahkan mempertahankan menyelamatkan manusia dan seluruh alam raya tetapi 400 tahun kemudian manusia menjadi titik acuan manusia apapun dipertanyakan dari sudut manusia termasuk Tuhan inilah peralihan dari paradigma theosentris dari kata paradigma =contoh / model, Theos = Allah dan Centrum = pusat) ke paradigma antroposentris antropos = manusia untuk memahami skeptisme modernitas tentang Ketuhanan kita harus memahami peralihan paradigma itu.
1. Biji-biji wawasan baru di abad pertengahan
Jauh sebelum Renai sains biji-biji wawasan baru sudah di kelihatan dengan jelas di abad pertengahan ada dua unsur yang mencolok yang pertama adalah pertentangan antara Kaisar dan itulah raja para raja penguasa tertinggi kerajaan Suci Romawi berbangsa Jerman yang mengklaim mengatasi semua raja Eropa dan menjadi penerus kekaisaran Romawi latin kekaisaran Romawi Yunani masih berkuasa terus di Konstantinopel sampai tahun 1453 pada tahun 800 masehi Kaisar Jerman pertama karo Agung Charles magne 747 sampai 814 Raja suku Jerman Frans di mahkotai oleh Paus Uskup Roma barat dan Uskup tertinggi paus seluruh Kristiani sebagai Kaisar Romawi selama seluruh abad pertengahan 2 penguasa itu Kaisar sebagai penguasa duniawi dan paus sebagai penguasa rohani saling bergantungan bersaing dan berebutan kekuasaan tuntunan selama abad-abad ini membuat jelas juga bagi rakyat biasa bahwa ada perbedaan antara wilayah dunia dan wilayah Ilahi meskipun pendapat sangat berbeda tentang Gimana letak batas kekuasaan Kaisar dan kekuatan paus akan tetapi bahwa pada dasarnya Kaisar mempunyai wewenang atas keadaan duniawi dan paus atas hal-hal surgawi diterima oleh semua kesadaran inilah akar paham negara sekuler modern negara sebagai kenyataan manusiawi dan duniawi yang tidak ada kesakralan dan yang harus dijalankan menurut pertimbangan pertimbangan.
2. Humanisme
Satu abad kemudian dalam Italia abad ke-14 dunia Kristiani mulai menemukan kembali cita-cita kemanusiaan Romawi dan Yunani prasetyani didorong oleh para paus tulisan-tulisan paling penting zaman Romawi dan Yunani kuno dicari diteliti dan diedit dengan asik bukan hanya tulisan-tulisan filsafat melainkan teks sastra serta diterjemahkan ke dalam bahasa Italia begitu pula seni klasik Romawi dan Yunani ditemukan kembali dengan antusias patung-patung Yunani yang mencerminkan kekaguman pada keindahannya tubuh manusia menjadi pendorong pertimbangan seni di Italia dan di Eropa yang akan memuncak dalam karya-karya Leonardo Davinci Michelangelo dan Bernini bernini kekaguman pada budaya Yunani dan Romawi akan menjadi unsur Hakiki dalam wawasan intelektual dan budaya Eropa sampai hari ini cita-cita Republik Roma kuno yang sejarahnya diceritakan oleh Putra 50-125 masehi akan menginspirasikan Para pemilik politik dari nichiavelli sampai row Seo pemikiran socrates, Plato, dan gerakan sekolah diusahakan diperdamaikan dengan moralitas Kristiani ini ambang suatu masa baru yang akan ditentukan oleh kekejaman luar biasa atas nama agama seorang ermasmus dari Rotterdam tahun 1466 sampai 1536 yang dianggap tokoh humanisme terbesar mencoba menyebarkan paham kristianitas yang terbuka, toleran, dan terdidik.
Dengan demikian sesudah Eropa Kristiani dengan bantuan Aristoteles mulai berani berpikir sendiri Eropa yang membahaskan diri dari perspektif budaya yang secara eksklusif ditentukan oleh agama Manusia emo ditempatkan di pusat perhatian dan pendidikan dimengerti sebagai usaha untuk mengembangkan manusia dalam keutuhannya karena itu gerakan kembali ke warisan budaya Romawi John Yunani pra Christiani disebut humanisme humanisme memiliki wawasan luas dan optimistik yang menolak segala kepicikan dan fanatisme adalah cukup menarik bahwa di garis depan antusiasme humanistik itu tidak hanya ditemukan oleh para penggerak dan  bangsawan di kota-kota kaya seperti viren Venesia dan Bologna melainkan juga gereja selama 200 tahun para paus menarik para seniman terbesar di Roma untuk mempercantik gereja-gereja dan istana-istana kota itu.
3. Renaissance
Humanisme merupakan unsur paling mencolok suatu zaman yang sejak abad ke-19 disebut Renaissance adalah kelahiran kembali karena menyaksikan kelahiran kembali pada zaman klasik Yunani dan Romawi yang  yang berlangsung dari sekitar 1350 sampai ke abad ke-16 ada berbagai perkembangan yang kelihatannya bertentangan namun bersama menghasilkan Sinergi yang meluncurkan Eropa ke Jalan modernisasi 1492 tentang raja Ferdinand dan satu Isabella merebut Granada kubu Islam terakhir di semanjung Spanyol hal manasiklus menancapkan khatulistilisme yang keras tidak toleran dan memilih tang di Eropa Barat tahun 1993 Crystal Colombus mendapat Karibia Langkah pertama dalam penaklukan Amerika oleh Eropa Spanyol dan Portugal mengaruhi samudra samudra dan mulailah  450 tahun kolonialisme Eropa. Pada saat yang sama muncul pembaruan batin Gereja Katolik dengan tokoh-tokoh hidup rohani dan mistik Teresa dari Avila, Juan da Cruz dan Ignatius loyola. Ignatius mendirikan Serikat Yesus yang akan memainkan peranan kunci dalam Apa yang disebut counter reformasi gereja Katolik di Eropa utara Reformasi protestan merupakan reaksi keras atas korupsi dan keduniawan gereja kristianitas barat pecah hal mana merangsang Gereja Katolik untuk mereformasikan diri dalam konseling 1545 sampai 63 pada waktu yang sama pemikiran ilmiah mengalami langkah menentukan Colombus dalam pencarian jalan ke India berhasil menemukan Amerika Karena ia percaya bahwa bumi bukan piring melainkan bola sehingga ia berlayar ke barat meskipun India terletak di timur Eropa tahun 1530 koper nikus seorang biarawan di Jerman Timur mengajukan hipotesa bahwa bumi ini mengitari matahari dan Bukan sebaliknya sebagaimana pandangan lazim dan waktu itu tidak tidak gereja.
Maka Rena sains bukan hanya Puncak humanisme melainkan juga masa di mana keagamaan menemukan hakikatnya kembali semangat keduniaan untuk sementara menyusut lagi konflik krisistenan dab Islam di taniol kemudian konflik antara Gereja Katolik dengan gereja-gereja Protestan menghasilkan gerak kembali ke batin orang orang beragama dari lubuk hatinya ia sempit daripada luas fanatik daripada toleran rohani daripada duniawi mistik daripada estetik. Namun Tengah kebangkitan kembali agama mencuat salah satu unsur paling kunci modernitas kesadaran akan subjektivitas
Kata subjektif di sini bukan sebagai lawannya objektif jadi sebagai selera atau perasaan subjektif belaka melainkan dari kata subjektif aku sebagai subjek yang mengerti menghendaki bertindak dalam arti ini Hegel dan startre mempergunakan kata subjek manusia itu bukan subjektif sanksi melainkan subjek Hegel bukan sebagai entry pengadaan pada dirinya sendiri melainkan sebagai entry mengada bagi dirinya sendiri sebagai benda melainkan sebagai kesadaran diri kesadaran yang sadar bahwa dirinya sadar jadi bahwa yang sadar adalah dirinya sendiri bahwa manusia adalah subjek Mau mengatakan bahwa manusia tidak sekedar hadir dalam dunia melainkan hadir dengan sadar dengan berpikir dengan berefleksi dengan menghasilkan jarak secara kritis secara bebas subjektivitas itu unsur Hakiki dalam digma antropologi khas dari modernitas
II. PENCERAHAN DAN SAINTISME