A. Penghayatan Aseli
Sebagian besar bangsa-bangsa di bumi menganut salah satu dari agama-agama besar tapi agama-agama besar baru muncul sesudah umat manusia mencapai tingkat budaya yang cukup maju sebelumnya manusia Tentu juga sudah beragama mix dan lukisan prasejarah seperti misalnya di dinding gua-gua ardiche George di Perancis yang diperkirakan diciptakan 32.000 tahun yang lalu memperlihatkan bahwa manusia waktu itu sudah menghormati kekuatan-kekuatan gaib di berbagai daerah di Afrika diantara kaum indrian di Amerika dan suku-suku asli di Asia Selatan Asia Tenggara Australia dan kepulauan Pasifik Ketuhanan yang dihayati bukan melalui sebuah ajaran eksplisit seperti dalam agama besar melainkan dalam kenyataan setiap hari dengan kepercayaan kepercayaan itu semitus yang diceritakan ritus-ratus doa-doa dan berbagai kebiasaan lain agama dalam arti merupakan dimensi yang meresepsi Sebuah bidang kehidupan. Keagamaan asli ini tidak merupakan bidang tersendiri dan terpisah dari bidang-bidang kehidupan manusia lainnya realitas alami sosial masyarakat dan Adi duniawi menyatu apapun yang dilakukan misalnya bercocok tanam atau mempersiapkan pesta perkawinan Sekaligus merupakan pekerjaan pesta bersama dan penghayatan alam gaib.
Ketuhanan sering dihayati sebagai kekuatan yang meresepsi alam di Polinesia kekuatan itu disebut mana pandangan dunia Jawa asli memahami alam sebagai dimensi pada dimensi lahir dan dimensi batin yang pertama adalah alam kelihatan tetapi dalam kelihatan  hanya dapat dimengerti di dimensi batin dan kekuatan-kekuatan yang ada di belakangnya berbagai ruang merupakan personalisasi kekuatan gaib itu yang dapat dibayangkan sebagai energi di belakang segala apa yang terjadi melalui doa-doa upacara keharusan keharusan tertentu melalui perayaan-perayaan tetapi juga melalui dukungan dan sistem perhitungan dari peruntungan peruntungan orang Jawa menjamin bahwa kekuatan-kekuatan gaib itu tidak merugikan melainkan menguntungkannya di belakang itu semua dihayati kekuatan sang Maha Kuasa.
(2) yang khas bagi penghayatan ketuhanan asli ini adalah bahwa tidak ada perpisahan antara alam dan yang Ilahi alam sendiri bagi manusia dilihat sebagai nominus atau gaib artinya alam sawah pohon Sumur batu besar harimau dan sebagai tidak pernah dihayati hanya secara empiris atau indrawi belakang melainkan selalu dan dengan sendirinya sebagai penuh makna dan kekuatan Adi duniawi ketuhanan di sini di hayati sebagai realitas nominus yang meliputi kehidupan seluruhnya sebagai dimensi Hakiki seluruh realitas unsur kehidupan tetapi juga ketentraman dalam masyarakat dihayati sebagai ucapan kekuatan gaib alam raya sehari-hari peristiwa-peristiwa alam kehidupan sendiri seperti kelahiran menjadi akil balik dan kematian pekerjaan di rumah dan di sawah gejala-gejala alam tak ada perpisahan antara gejala alam dan makna rohani religius tidak perlu dibentangkan jembatan antara penggalangan sehari-hari dan alam rohani sekaligus yang alami dihayati secara religius.
Salah satu implikasi penghayatannya adalah bahwa atheisme tidak mungkin dan tidak akan dimengerti yang Ilahi bukan sesuatu yang ada dalam pikiran sebuah teori melainkan dialami dalam realitas intrawi karena tak ada keduaan sedikitpun antara religius indrawi dan alam gaib penghayatan religius ini mirip dengan situasi di mana orang yang saya cintai hadir kehadirannya akan mewarnai kesibukan sehari-hari saya sehingga saya hayati sebagai ekspresi cinta yang membahagiakan Bagi Tuhan dalam penghayatan menjadi suasana menyeluruh kehidupan manusia.
2. Penghayatan hinduisme.
(1) hinduisme adalah yang pertama dari agama-agama universal artinya agama-agama ini secara hakiki tidak lagi terikat pada tempat tertentu meskipun bisa saja menjadi wujud konkret dari kepercayaan-kepercayaan di tempat masing-masing hinduisme sebenarnya bukan suatu agama melainkan alam penghayatan dengan banyak agama dengan banyak sekali perbedaan namun dipersatukan oleh semacam kerangka dasar dan sebuah tradisi tertulis di sini Saya tidak akan menguraikan pokok atau kerangka dasar keagamaan Hindu melainkan sekedar menunjuk pada kekhasan penghayatannya.
Kitab-kitab suci Hindu kitab-kitab Weda dan upanipad membuka jalan ke pemikiran filosofis melainkan Di mana akhirnya segala-galanya dipahami secara satu dan paling mendasar adalah Brahmana yang secara Atman atau jiwa meresapi segala-galanya ada perbedaan bahwa yang sebenarnya ada hanyalah Brahmana sebagai realitas satu-satunya sedangkan segala apa yang kelihatan seluruh alam indrawi indrawi adalah Maya tipu belakang.
(2) Dalam agama-agama universal Asia Selatan dan timur ketuaan antara alam indrawi dan alam gaib yang khas sebagai penghayatan keagamaan asli sudah retak meskipun bonus seluruhnya pecah dalam religiolitas alam pun masih penuh dengan roh-roh dan bersifat gaib tetapi kehidupan utama dalam keagamaan para Brahmana Sudah dibedakan antara kemajemukan alami yang kita alami dalam kehidupan kesehari-harian dan prinsip dasar yang hanya satu Brahmana dan kesatuan antara alam penghalaman kita yang berwarna-warni dan adat paling dasar yang di kini hanya satu perlu dipikirkan misalnya bahwa kemajemukan hanyalah Maya kesan bahwa Brahmana membuka nama membicarakan diri dalam alam semesta sampai ke kehidupan mikro di sekitar kita dikatakan bahwa realitas yang banyak dewa-dewi dan Roro lalu manusia dan alam raya merupakan emanasi secara berharafiah aliran dari data yang menjadi dasar segala-galanya yang Ilahi melahirkan atau menjabarkan diri menjadi kenyataan yang menjemuk alam raya termasuk dunia merupakan eksteriorisasi dad Ilahi dalam Samadi orang seakan-akan kembali ke asal usul meskipun dat itu sendiri perlawanan tidak dapat tercapai karena segala-galanya adalah emanasi Brahmana maka akhirnya segala-galanya adalah satu cita-cita tertinggi filsafat segala zaman. Penghayatan ketuhanan ini juga disebut munisme pandangan bahwa segala-galanya adalah capung bahwa hanya ada satu substansi bahkan kemajemukan merupakan Maya atau harus kembali masuk ke dalam asal usul kualitas yang kita lihat sebenarnya tidak nyata.
3. Buddhisme
(1) Budi small live di India dan dari latar belakang penghayatan agama Hindu namun buddhisme secara dialektik betul-betul lain dari hinduisme dalam budiisme dewa-dewa hinduisme tidak berperan sama sekali dan Budi itu menolak sistem kasta barangkali Itulah sebabnya buddhisme diusir dari India tanah kelahirannya salah satu perbedaan khas antara budialisme dan hinduisme adalah bahwa Budi Usma berdasarkan sebuah ajaran bulat dan lengkap sedangkan kitab-kitab Suci hinduisme berupa berbagai karir pria ajaran dan mitos ajaran itu adalah ajaran sang Budha tahun 560 sampai 480 sebelum masehi Pangeran Sidharta Gautama yang menjadi Budha Sang tercurahkan karena memperoleh pencerahan ajaran Sang Buddha kemudian menyimpang dalam berbagai aliran seperti buddhanisme Mahayana, budhanisme teravada, dan budhanisme Tantri titik penghayatan ketuhanan dalam budhanisme adalah menari sang Budha sendiri justru tidak bicara tentang Tuhan dan alam ajarannya dewa-dewi tidak melainkan peranan maka kadang-kadang budhanisme terutama dalam bentuk terpada disebut atheis.