Karena pada sudah selesai searah dan mencantumkan umum dalam masyarakat modern pendapat bahwa hadwan adalah urusan kepercayaan masing-masing orang jadi sebagian besar filsafat berpendapat bahwa filsafat tidak dapat bicara tentang Tuhan dilempar antara orang beragama sendiri kelihatan ada kecenderungan semakin kuat untuk menolak pemikiran rasional tentang Tuhan dan atau sekurang-kurangnya menganggapnya tidak bermanfaat dia sudah yakin akan imannya jadi akan adanya Tuhan dan iman itu bagaimanapun melampaui kemampuan menelaah manusia apalagi penalaran manusia cenderung kritis dan tidak simpatik terhadap kepercayaan religius.
Sikap ini tentu paling kuat diantara mereka yang berkecenderungan fundamentalis fundamentalisme yang pertama adalah muncul sebagai reaksi di beberapa kalangan protestan di Amerika Serikat atas Darwinisme dan berpegang pada arti harfiah dan ketidak sesatan 100% kitab suci kaum fundalis menyatakan bahwa mereka mendasarkan keyakinan mereka semata-mata pada Iman Mereka menolak segala pemikiran kritis tentang iman titik tetapi juga banyak orang beriman bahkan beberapa teologi yang tidak fundamentalis berpendapat bahwa iman kepercayaan dan keyakinan agama adalah urusan individu kalau orang menerimanya itulah haknya dan kalau dia memang menuakannya tak usah merebutkan Iman orang yang tidak ragu orang
3. Menolak Penolakan Penalaran
Betapa justru dalam situasi di mana sih akan akan mereka yang memakai Nalar menolak Tuhan atau lebih tepat menganggap Tuhan hal yang tidak dapat diketahui orang yang percaya kepada Tuhan ditentang untuk mempertanggungjawabkan keyakinan akan Tuhan secara rasional.
II. MEMPERTANGGUNG JAWABKAN IMAN SECARA RASIONAL
1. Filsafat Ketuhanan Dan TeologiÂ
Iman dapat dipertanggungjawabkan secara nasional dalam dua arti secara teologis dan secara filosofis secara teologis Iman dipertanggungjawabkan apabila dapat ditunjuk bahwa apa yang diimani serta kehidupan yang dijalani berdasarkan iman itu adalah sesuai dengan sumber iman itu jadi teologi berdasarkan Wahyu agama yang bersangkutan Wahyu itulah sumber kebenaran karena setiap agama mempunyai Wahyu atau dasarnya sendiri setiap agama mempunyai teologinya sendiri juga bertanggung jawab iman secara teologis terjadi dalam rangka refleksi dan kursus Iman di dalam umat agama yang bersangkutan orang dari luar tidak dapat masuk karena tidak mengetahui agama itu sebagai sumber kebenaran.
Filsafat Tentu saja tidak membicarakan seluruh iman kepercayaan suatu agama melainkan hanya intinya keyakinan agar Iman bahwa adanya Allah soalnya kebanyakan unsur dalam kepercayaan dan kehidupan suatu agama berdasarkan ajaran atas dasar atau sumber agama itu secara perkembangan dalam sejarah umat YBS filsafat ketuhanan membatasi diri pada pertanyaan pada Bagaimana kepercayaan bahwa ada Tuhan dapat dipertanggungjawabkan secara rasional
2. Pertanggungjawaban Rasional
Kami memilih istilah mempertanggungjawabkan Iman akan adanya Tuhan secara rasional dengan demikian kami mengambil posisi yang bisa disebut moderat posisi lebih keras akan mencoba membuktikan bahwa Tuhan itu ada jadi diberikan bukti-bukti itu pertimbangan-pertimbangan logis rasional yang secara logis memaksa untuk mengakui bahwa Tuhan Kebenaran psikologis eksistensi Tuhan itu biasanya mengambil bentuk bahwa data-data tertentu tidak dapat dijelaskan kecuali kita menerima bahwa adanya Tuhan tetapi kami berdasarkan bahwa pembuktian semacam itu sangat sulit dilaksanakan secara meyakinkan maka kami membatasi diri pada pertanggungjawaban rasional dalam arti lebih terbatas.
Arti lebih lunak adalah kami akan memperlihatkan bahwa percaya pada ekosistem yang tidak kelihatan sangat masuk akal karena banyak kenyataan alam luar maupun alam batin dapat mengerti dengan jauh lebih mudah apabila kita menerima adanya Tuhan.