Tetapi Sebutan In-der-welt-sein untuk manusia itu merupakan sebuah pendirian mendasar bahwa eksistensi manusia desain terbatas di dunia ini di dalam agama-agama eksistensi manusia tidak terbatas di dunia ini melainkan ada pra eksistensi jiwa seperti dalam filsafat Plato ataupun dalam hinduisme dan budisme atau ada eksistensi pasca kematian seperti yakin dalam yudaisme kekristenan dan juga Islam dengan sebutan desain sebagai inderean berarti tidak ada dunia kedua bagi desain Manusia adalah makhluk yang hidup di dunia ini titik begitu dia tidak lagi ada dalam dunia ini dia tidak lagi desain artinya dia tidak lagi disebut sebagai manusia.
Hedenger mengatakan bahwa berada di dalam bagi desain atau manusia merupakan ciri dasarnya yang bersifat eksistensial berada di dalam dunia adalah nama lain dari desain artinya secara keseluruhan desain tak lagi daripada berada dalam dunia seperti yang telah Disinggung di atas ditampik kemungkinan bahwa manusia itu makhluk yang mengandung Keabadian Katakanlah berada di luar dunia Mati berarti tidak ada di dunia lagi bahasa Indonesia cukup bagus melukiskan itu yaitu meninggal dunia menurut berada dalam dunia adalah vaksin niscaya yang tak terbantahkan sebaliknya misalnya suatu Mengapa yang berada di luar dunia tidak dapat dikenakan pada ada desain.
Zuhan denes adalah benda-benda yang terlihat terlibat dan memiliki relasi dengan kita suatu landscape yang kita pandang dengan berjarak diwarnai oleh suasana hati kita entah sedih ceria atau takjub sehingga landscape itu adalah Yohanes sesuatu yang kehilangan cheatnya sebagai untuk sesuatu atau Netral terhadap keterlibatan kita akan kehilangan adanya sebagai zoones misalnya rongsokan yang tak terpakai lagi.
Pertanyaan selanjutnya apa yang mengesankan dari pendapat itu bukankah kita semua tahu bahwa alat-alat selalu untuk sesuatu sehingga tak perlu ontologi heideger Untuk itu kita bisa salah paham Kak lagi di sini dengan menguak struktur untuk sebagai cara mengada alat-alat heger menyumbangkan sesuatu yang penting distingsi cara-cara mengadai itu sekaligus memperlihatkan Bagaimana seharusnya bersikap terhadap mengada-ngada itu jadi sikap terhadap alat-alat adalah memanipulasi atau mempererat dan sikap ini tidak tepat jika ditetapkan pada desain atau manusia yang memiliki cara mengada yang bukan untuk sesuatu lain seorang budak misalnya adalah manusia atau desain yang diperlakukan sebagai Johan dan sebagai benda bukan sekedar baik atau buruk yang dipersoalkan di sini melainkan bahwa manusia dan alat secara ontologis berbeda yaitu secara adanya modus berbeda seseorang sebelum memikirkan cara berada alat-alat suatu metafisika atau seperti ini dan di sini juga ada ikut menghasilkan aliran dalam filsafat teknologi itu
poinnya Jadi maksudnya bahwa kita tidak bisa menyamakan antara manusia dan juga Zuhandenes atau ataupun benda atau teknologi dari sudut pandang ini melihat bahwa lancarnya atau munculnya teknologi itu transformasi itu menghasilkan manusia itu seperti benda manusia tidak dilihat sebagai cara pandang dia sebagai makhluk atau seseorang yang memiliki kehidupan tapi cara pandang itu berubah menjadi sesuatu hal yang dilihat dalam bentuk benda atau jenis seperti paku papan gergaji ataupun Palu teknologi melihat Manusia itu sebagai material sebagai benda bukan melihat manusia sebagai hakikatnya dia sebagai manusia
- Larut dalam Keseharian (kehidupan Sosial/makhluk sosial-manusia serinh tidak menjadi dirinya dalam kehiupan sosial)
Mengada maca, ketiga yang ditemui Dasein dalam keseharian adalah Mitdasein. Kata mit berarti Bersama atau dengan. Mitdasein berarti berada disana Bersama-sama. Istilah yang elegan untuk menanndakan manusia adalah makhluk sosial.
Maksudnya keberadaan kita bersama orang-orang lain tidak bersifat kebetulan atau ditempelkan begitu saja melainkan termasuk cara mengada kita di dunia ini kita mengenal ada kita tidak hanya melalui diri kita sendiri melainkan juga melalui ada orang-orang lain atas dasar ada dalam dunia secara bersama ini Demikian tulisannya dunia sudah selalu merupakan dunia yang bersama dengan orang-orang Lain Dunia desain adalah dunia bersama ada dalam adalah bersama orang-orang lain.
Desain dalam keseharian berbedakah dia dari dasar yang tidak dalam keseharian menurut heideger manusia dan kesehatan memiliki cara mengadai yang berbeda dari cara mengada manusia yang sesungguhnya jadi manusia berbeda itu tidak dikenal diri Ia menyembunyikan dirinya yang sejati tetapi bukan dengan maksud menipu diri melainkan memang begitu cara mengada manusia sehari-hari yaitu terasing dari adanya sendiri perhatikanlah tetangga anda atau orang yang baru saja anda kenal di lobby hotel orang-orang ini mungkin dulu anda kenal lewat posisi sosialnya entah mereka dokter dosen monitor montir bos di suatu kantor atau Lurah begitu juga mereka mengenal anda dalam hal posisi sosial ini setiap orang dapat digantikan oleh sembarang orang lain itu tidak mengenal ada orang itu kecuali emblem sosialnya siapapun tahu bahwa emblem sosial macam ini dangkal dan tak mencerminkan diri sejatinya pandangan Celakanya kita terhadap gerak terhanyut dalam identitas keseharian ini jangan lupa akan ada kita.
Cara berbeda desain dalam kesehatan ini disebut oleh hedigger dasman kata impersonal yang berarti orang dalam bahasa Indonesia kata orang bersifat impersonal tidak menunjuk pada hidup seorang pribadi pun anonim kata orang begini orang begitu tak jelas Siapa yang berkata dan bilang kebersamaan demikian.
Drama desa yang terjadi di dua sisi pertama apabila dia melarutkan diri sepenuhnya pada cara mengada jasmani yakni menjadi anonim dengan mengikuti mode sebagai contoh orang kawin bukan karena keputusan personal tetapi karena orang tua dan kawan-kawannya kawin inilah pengasingan desain dari adanya kedua jika desain mengalami patahan dari alunan kesehariannya atau Katakanlah menyebul keluar kolam keseharian dan bergumul dengan adanya Pada momen inilah rasa cemas yang nanti masih akan kita bicarakan muncul pada momen ini orang mengambil keputusan eksistensial misalnya untuk menyukai seorang pribadi lain maka apa dramatis sesuatu dramatis bila ada ketegangan yang menimbulkan bersama ambigu yang ganjil itulah yang terjadi dalam drama desain drama itu tidak lain daripada paradoks yang ganjil antara penyingkapan dan ketersembunyian ada desain itu sendiri menurut pendapat heideger sejati sekaligus palsu bukan karena orang sengaja menjadi sejati sekaligus palsu melainkan karena ada manusia itu sendiri tidak bersikap seluruhnya seperti juga tidak seluruhnya terselubung.
Bab 5Â
- Drama Eksistensi Dari Keterlemparan Ke Kematian (tidak adanya keterbukaan    pada kehidupan sehari).
