c. Mencandra Kemewaktuan (manusia menunggu yang dating menghampirinya, apa yang dating menghampirinya kematian, dasein adalah menuju kematian masa depan adalah kematian yang dating menghampirinya. Dasein adalah kemewaktuan itu sendiri, kemewaktuan yang dihayati,) Â Â Â
      Penjinakan waktu dan mistik keseharian adalah satu dan sama demikian selesai singgung di atas waktu atau lebih tepatnya ke mangkuan dosa yang dicari dengan mencandra kecarian keseharian adalah bersibuk dengan alat-alat menunggu seseorang membiarkan hal-hal terjadi lupa akan sesuatu ikut kata orang mengambil keputusan memahami berbincang-bincang dengan teman-teman main kartu sampai pagi di gardu jaga malam dan sebagainya sehingga semua waktuan juga dapat ditemukan di situ berarti memang ada waktu untuk anda maka berapa lama juga merasakan pendekatannya juga.
Untuk memahami jumlah waktuan yang dimaksud oleh hedigger marilah kita membayangkan bahwa semua pengukur waktu yang ada di sekitar kita dan di dunia ini dilenyapkan kalender kalender dibakar Ar Rojak arloji dibuang jauh-jauh musik kronometer pada telepon seluler dihapus penunjuk waktu pada komputer dimatikan siaran-siaran berita dijauhkan dari catatan waktu mungkin memori waktu masih ada maka perlahan-lahan juga harus sirna Andaikata keadaan vakum mengukur waktu ini terdiri sempurna Andaikata waktu objektif hilang apa yang tersisa manusia tanpa waktu objektif tetap mengarahkan diri kepada masa depan yakni membuka diri terhadap yang akan datang menghampirinya apa yang menghampirinya itulah kematian dari kematian inilah seluruh kemauan manusia ditentukan dengan khawatir manusia tidak lagi mau waktu-waktu bersesudahan pada kematian sehingga kematianlah yang menstrukturkan kemauan manusia orang berkata tentang orang yang menjelang ajal sudah hampir tiba saatnya kata-kata ini tepat sekali melukiskan bagaimana kematian dan waktu saling berkaitan dalam diri manusia.
Kata hedigger seperti yang sudah dibicarakan di atas desain adalah berada menuju kematian dan dalam menuju kematian itu dasar berhadapan dengan kemungkinannya sendiri yang paling khas miliknya kalau demikian masa depan terkait erat dengan kemungkinan Ini masa depan di sini lanjutannya tak berarti yang sekarang sebelum sesungguh-sungguh jadi atau baru akan ada melainkan kedatangan yang di dalamnya desain datang menghampiri dirinya sendiri dengan kemungkinan yang paling khas miliknya masa depan adalah kematian yang datang menghampiri pesimisme apa yang disebarkan dalam tesis semacam ini ini bukan fasisme melainkan penunjuk keniscayaan eksistensi manusia hanya karena kita bisa mati maka hidup mempunyai makna dan akan ada waktu untuk mengisi hidup Andaikan Manusia tak dapat mati Bukan saja hidup kehilangan maknanya karena rancangan Hidup Hanya membikin dalam Horizon kematian tetapi waktu dan waktu Tuan juga tidak mungkin.
Mencandra ke maklumat adalah mencret keseharian keseharian telah dijelaskan di atas sebagai beradab di dalam dunia ke di dalam desain berbeda dari mengada-mengada lain yang terletak di suatu ruang manusia aktif menduniakan ruangan tempat ia berada yakni lewat kesibukan praktis terhadap alat-alat dan benda-benda dan memelihara atau memperlihatkan orang-orang lain.
Desain dengan jalan itu dosen memahami keberadaan di dunia ini menyusun rencana hidup untuk mewujudkan kemungkinan-kemungkinannya memang saat tenggelam dalam obrolan atau diseret terasa ingin tahu orang menjadi tidak bening terhadap dirinya sendiri ia jatuh ke dalam cara berbeda dasman antara lain ikut merasa menghendaki atau berpikir sama seperti tetangganya.
Sudah dijelaskan bahwa sorge ada lah ada desain manusia bukan satu-satunya mana ada yang sekedar memiliki sorge kata memiliki terlalu eksternal lebih tepat apabila dikatakan bahwa manusia satu-satunya mana ada yang menyingkapkan diri sebagai surga karena ada di sana adalah surga dan surga prioritas masa depan kemungkinan saya juga merupakan ada desain Apa artinya kemungkinan adalah ada desain artinya masa depan merupakan struktur ada desain dan karena masa depan adalah tema waktu yang primordial kita juga boleh mengatakan bahwa ada tulisan adalah semua waktuan yang lain daripada makna Surga itu sendiri lalu tak sulit melangkah kesimpulan akhir ini Dasar adalah kemauan itu sendiri dalam arti inilah Dasar adalah 5 waktuan itu sendiri dalam arti inilah mencandra kemauan Tuhan tidak bisa lain secara lewat bencana kisaran ditandai oleh surga dan tempat itulah yang dilakukan oleh deger seluruh struktur-struktur keseharian disimaknya sebagai struktur kemewaan desain itu sendiri merancang memelihara memperhitungkan mengharapkan dan mengurus misalnya memiliki acuan acuan waktu surga tak lain adalah Kim waktuan yang dihayati
D. Momen-Momen Kemewaktuan (manusia lupa akan menanyakan mengapa mereka adan dna untuk apa mereka ada, jadi masa depan bukanlah sekuensi waktu vulgar, melainkan ketersingkapan dasein sebagai kemungkinan, jangan cari masa depan pada kalender atau arloji, namun pada manusia yang sedang menyadari dirinya sebagai kemungkinan, yakni pada seseorang yang terhempas pada dirinya dan cemas menghadapi kebebasan. Kebebasan itulah masa depan yang primodial; tanggal-tanggal dalam kalender adalah objektifitas watu asali. eksistensitas adalah masa depan fasilitas adalah masa lalu kejatuhan adalah masa kini)
Penjinakan waktu dan mistik keseharian adalah satu dan sama demikian selesai singgung di atas waktu atau lebih tepatnya ke mangkuan dosa yang dicari dengan mencandra kecarian keseharian adalah bersibuk dengan alat-alat menunggu seseorang membiarkan hal-hal terjadi lupa akan sesuatu ikut kata orang mengambil keputusan memahami berbincang-bincang dengan teman-teman main kartu sampai pagi di gardu jaga malam dan sebagainya sehingga semua waktuan juga dapat ditemukan di situ berarti memang ada waktu untuk anda maka berapa lama juga merasakan pendekatannya juga.
Untuk memahami jumlah waktuan yang dimaksud oleh hedigger marilah kita membayangkan bahwa semua pengukur waktu yang ada di sekitar kita dan di dunia ini dilenyapkan kalender kalender dibakar Ar Rojak arl...
Jika mengamati Semua ini karena akan menyimpulkan bahwa manusia adalah makhluk yang bekerja homo Faber heidenger melihat lain bukan kerja yang menentukan konsumsi bagi manusia melainkan bergaul dengan sesuatu Yakni dengan lingkungan orang lain dan diri sendiri itulah bersorgan dan for sorgan yang berulang kali kita sebut di atas bergerak purba yang mengerahkan borusen dan ini adalah surga.
