Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Membaca Kedekatan Jokowi ke Prabowo pada Pilpres 2024

2 November 2023   19:46 Diperbarui: 3 November 2023   11:21 2011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersama Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) di sela peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 TNI. (Dok. Kementerian Pertahanan via kompas.com)

Nah, kini terjadi blunder kedua, pembacaan elit PDIP terhadap Presiden Jokowi meleset, apakah greget Ganjar kurang bernyali, atau komunikasi tersumbat?

Kenapa elit PDIP justru kini menyerang Jokowi yang masih resmi nenjabat presiden. Bila terjadi pertarungan politik di DPR, ada Golkar, Gerindra, PAN dan Demokrat yang siap berdiri di belakang Jokowi.

Menurut penulis, kini Jokowi sang visioner sudah lari jauh, sementara elit PDIP seperti dahulu, tetap kekeuh jalan ditempat. Mestinya link intelijen PDIP jauh hari bisa membaca sikon saat ini sebagai counter langkah pengamanan. Tapi kini nasi sudah menjadi bubur.

Sebagai penutup, bahwa bisnis intelijen sangat sulit, analisis hanya akan berakhir menjadi sebuah prediksi. Pada tahun 2004 saat pilpres, ops clandestine AS di Indonesia tiga bulan sebelum pencobosan melaporkan ke Gedung Putih "The next President is SBY" (valid dan terbukti).

Kini tiga bulan lebih sebelum pilpres, penulis menilai Paslon Prabowo-Gibran mempunyai peluang yang terbesar akan menang, di mana kombinasi Koalisi Indonesia Maju terlengkap.

Satu hal yang bisa menyebabkan kegagalan Prabowo menjadi presiden, adalah takdir Allah, yang mana takdir hanya akan diketahui apabila sudah terjadi. Saran penulis masing-masing banyak-banyak berdoa saja, manusia berusaha tetapi Tuhan yang memutuskan.

Semoga bermanfaat. Pray Old Soldier.
Penulis: Marsda (Purn) Prayitno W. Ramelan, Pengamat Intelijen

Jakarta, 1 November 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun