Diharapkan berjalan dengan baik, Insyaallah berjalan dengan lancar, dan kita mendapatkan pemimpin, pemimpin rakyat yang sesuai dengan keinginan rakyat," ujar Jokowi.
"Karena memang sekali lagi ke depan dibutuhkan pemimpin yang memiliki keberanian, dibutuhkan pemimpin yang bernyali, memiliki nyali yang tinggi, dibutuhkan pemimpin yang berani mengambil risiko karena yang dihadapi ke depan akan makin kompleks," tambahnya.
Dari kondisi pilpres di dalam negeri, kita tahu bahwa, dari tiga paslon sangat jelas terlihat koalisi Perubahan untuk Persatuan (Anies-Imin) terindikasi tidak sejalan dengan kebijakan dan program Jokowi, dengan inti perubahan, berbeda dengan dua paslon lainnya.
Ganjar-Mahfud serta Prabowo Gibran sudah jelas menyatakan akan melanjutkan program-program Presiden. Nah, dalam kondisi ini Pak Jokowi lebih nyaman berbicara dengan ketua-ketua parpol Koalisi Indonesia Maju karena mereka juga pembantunya di kabinet yaitu Menhan, Menko Prekonomian dan Menperdag.
Dalam info intelijen Siabidibame, kata 'me' ini yang harus dijawab, mengapa Jokowi dekat dengan Prabowo dan seakan terlibat dalam pemilihan Gibran sebagai cawapres Prabowo.
Di satu sisi Prabowo mampu meyakinkan bila menang dia akan mengamankan dan melanjutkan Program-program Jokowi seperti pembangunan IKN, hilirisasi, infrastruktur dan lain kebijakan perekonomian.
Hasil Survei Ketiga Calon
Di Sumatera: Anies Baswedan 28,3%; Ganjar Pranowo 21,7%; Prabowo Subianto 39,2%; Tidak tahu 10,8%
Di Banten: Anies Baswedan 30,6%; Ganjar Pranowo 25,3%; Prabowo Subianto 41,9%; Tidak tahu 2,1%
Di DKI Jakarta: Anies Baswedan 40,3%; Ganjar Pranowo 28,4%; Prabowo Subianto 27,0%; Tidak tahu 4,3%
Di Jawa Barat: Anies Baswedan 29,6%; Ganjar Pranowo 20,7%; Prabowo Subianto 48,7%; Tidak tahu 1,0%