Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Membaca Kedekatan Jokowi ke Prabowo pada Pilpres 2024

2 November 2023   19:46 Diperbarui: 3 November 2023   11:21 2011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersama Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) di sela peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 TNI. (Dok. Kementerian Pertahanan via kompas.com)

Di Jateng-DIY: Anies Baswedan 7,5%; Ganjar Pranowo 64,0%; Prabowo Subianto 26,3%; Tidak tahu 2,1%

Di Jawa Tengah: Anies Baswedan 8,3%; Ganjar Pranowo 63,2%; Prabowo Subianto 26,1%; Tidak tahu 2,4%

Di Jawa Timur: Anies Baswedan 12,9%; Ganjar Pranowo 44,5%: Prabowo Subianto 35,8%; Tidak tahu 6,9%

Analisis

Penulis mencoba menganalisis pilpres Indonesia 2024 dari perspektif Intelijen Strategis (Intelstrat). Komponen intelstrat terdiri dari 9, yaitu Ipoleksosbud, biografi, demografi, sejarah, dan militer pertahanan. Dasar pemikiran Jokowi yang terlihat pro ke Capres Prabowo jelas berdasarkan komponen tersebut.

Jokowi mampu diyakinkan dan meyakini bahwa paslon Prabowo-Gibran akan berjalan sesuai dengan keinginannya. Perannya sebagai king maker jelas terlihat dari proses terbentuknya koalisi Indonesia Maju serta sang anak menjadi cawapres. Risiko kontra jelas sudah diperhitungkan dan menjadi pertimbangan khusus. Mengapa Prabowo?

Dari sambutannya pada Rapimnas Solidaritas Ulama Muda, Jokowi mengatakan ke depan dibutuhkan pemimpin yang memiliki keberanian, dibutuhkan pemimpin yang bernyali, memiliki nyali yang tinggi, dibutuhkan pemimpin yang berani mengambil risiko karena yang dihadapi ke depan akan makin kompleks. Sosok yang dikatakannya itu bila melihat track record dua capres, jelas lebih condong ke Prabowo dibandingkan Ganjar.

Prabowo mantan Jenderal, Kopassus, punya pengalaman perang dan pernah sekolah Green Berret di AS serta sekolah anti teror di Jerman. Berani mengambil keputusan sejak muda walau menyerempet kontroversi.

Sebenarnya apa masalah krusial Indonesia masa depan? Pertama jelas masalah perekonomian, yang mana di dunia sedang terjadi persaingan hidup, manusia bertambah, cadangan pangan menipis, ambisi negara-negara besar untuk menguasai Indonesia makin kuat.

Perekonomian kita sedang sulit, utang terus bertambah, kebijakan Jokowi dalam kerjasama dengan RRT yang bisa dipermasalahkan saat mendatang, kebijakan hilirisasi dan tidak mengijinkan ekspor bahan mentah dimusuhi negara di Eropa.

Juga perkembangan gepolitik kawasan yang kurang baik, keinginan keras AS agar Indonesia pendulumnya bergeser ke AS, disamping kemungkinan besar AS dan koalisinya akan butuh clearance udara dan penggunaan pangkalan udara militer Indonesia sebagai transit atau pangkalan aju bila pecah konflik militer skala kecil dan sedang dengan RRT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun