- Nepotisme (dinasti politik) dalam pengajuan cakada-capres pada sebuah pemilu disebabkan karena penentuan cakada-capres masih bisa dilakukan melalui penunjukan langsung petinggi-petinggi partai, bukan melalui mekanisme konvensi partai yang profesional.
- Inkompetensi (kemampuan rendah) pejabat-pejabat di dalam pemerintahan disebabkan karena proses perekrutan anggota parpol yang belum profesional.
Adalah sia-sia kita berusaha perbaiki pemerintah, kalau parpol belum dibenahi.
Sia-sia kita terus berusaha berantas korupsi & belenggu cukong, kalau parpol belum dibiayai penuh oleh negara.
Sia-sia kita terus berusaha berantas nepotisme (dinasti politik) dalam pengajuan cakada-capres pada sebuah pemilu, kalau penentuan cakada-capres belum diwajibkan melalui mekanisme konvensi partai yang profesional.
Sia-sia kita terus mengeluh inkompetensi pejabat di dalam pemerintahan, kalau proses perekrutan anggota parpol belum profesional.
Jadi sekali lagi, adalah sia-sia usaha kita untuk memperbaiki pemerintah, kalau parpol belum dibenahi. Karena sumber penyebab dari semua masalah yang ada di dalam pemerintah itu berasal dari parpol. Selama parpol belum dibenahi, maka selama itu pula masalah-masalah di dalam pemerintahan tidak akan pernah dapat teratasi.
Untuk itu, maka seharusnya fokus perjuangan kita saat ini bukanlah membenahi pemerintah, tetapi membenahi parpol. Jika parpol sudah dibenahi menjadi baik, maka otomatis pemerintahan yang dibentuk pun akan ikut menjadi baik dengan sendirinya.
Rakyat Indonesia butuh perbaikan kesejahteraan. Perbaikan kesejahteraan ini hanya bisa dicapai dengan adanya pemerintahan yang berkualitas tinggi. Dan pemerintahan yang berkualitas tinggi hanya bisa dicapai dengan adanya keseriusan dari kita semua untuk melakukan pembenahan parpol.
# Prinsip Pengelolaan Parpol
Pengelolaan parpol akan berpegang pada 3 asas :