Mohon tunggu...
Ponco Wulan
Ponco Wulan Mohon Tunggu... Guru - Pontjowulan Samarinda

Pontjowulan Kota Samarinda Kalimantan Timur

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta dalam Diam yang Menyakitkan

21 Agustus 2024   16:18 Diperbarui: 21 Agustus 2024   16:20 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lia menatap Maya dengan penuh pengertian. "Aku mengerti, Maya. Yang terpenting adalah kamu jujur pada dirimu sendiri. Apa pun keputusanmu kami semua akan mendukungmu."

Maya tersenyum dan merasakan sedikit beban di hatinya terangkat. "Terima kasih, Lia. Aku benar-benar menghargai dukunganmu."

Malam itu saat Maya kembali ke rumah, Pak Santoso dan Ibu Ririn sedang menonton televisi di ruang keluarga. Mereka menyambut Maya dengan senyum hangat. "Bagaimana pertemuan dengan Lia?" tanya Pak Santoso. "Itu sangat membantu, Ayah. Aku merasa lebih tenang sekarang," jawab Maya. Ibu Ririn merangkul Maya dengan penuh kasih sayang. "Ingat, Nak, kami selalu ada untukmu. Apa pun yang kamu rasakan, bicarakan dengan kami."

Setelah bermain gitar, Raka memutuskan untuk menulis jurnal tentang perasaannya. Ia menulis dengan jujur tentang cintanya pada Maya dan persahabatannya dengan Andi. Dengan menulis dapat membantu Raka meredakan sebagian dari ketegangannya.

Sementara itu, Andi menghabiskan malamnya dengan berbicara pada orang tuanya tentang sesuatu yang terjadi. "Ayah, Ibu, aku sedang menghadapi situasi yang rumit," katanya sambil menjelaskan perasaannya pada Maya dan persahabatannya dengan Raka.

Orang tua Andi mendengarkan dengan penuh perhatian dan memberikan nasihat yang bijak. "Andi, cinta dan persahabatan adalah hal yang indah. Yang terpenting adalah kamu tetap jujur dan saling menghargai," kata ayahnya.

Setelah berbicara dengan orang tuanya, Andi merasa sedikit lebih tenang. Ia bertekad untuk tetap menjaga persahabatan dengan Raka dan tetap mendukung Maya apa pun yang terjadi. Hari-hari berikutnya, Maya, Raka, dan Andi berusaha kembali ke rutinitas mereka. Mereka bekerja keras untuk menyelesaikan proyek di kantor, Bapak Suryo terus memberikan dukungan dan nasihat, membantu mereka menghadapi tantangan ini dengan kepala tegak.

Beberapa minggu setelah acara di resor, tekanan pekerjaan di kantor semakin meningkat. Tenggat waktu proyek besar semakin dekat dan semua anggota tim merasa beban yang luar biasa. Raka, Maya, dan Andi harus bekerja keras untuk memastikan segala sesuatunya berjalan lancar. Namun perasaan mereka yang tak terucapkan mulai mengganggu kinerja mereka.

            Suatu pagi ketika mereka sedang mengadakan rapat penting dengan Bapak Suryo dan beberapa klien utama, konflik yang telah lama terpendam akhirnya meledak. Klien menginginkan presentasi yang lebih kuat dengan data yang mendukung, sementara Bapak Suryo menekankan pentingnya kreativitas dalam penyampaian.

Raka dan Andi, yang memiliki pandangan berbeda tentang cara menangani presentasi ini, mulai berdebat dengan suara yang semakin tinggi. "Data kita sudah cukup kuat, kita hanya perlu menyajikannya dengan lebih menarik!" kata Andi dengan tegas. Raka membalas, "Tanpa data yang jelas, klien tidak akan percaya dengan apa yang kita sampaikan!"

Bapak Suryo mencoba menengahi, tetapi ketegangan antara Raka dan Andi semakin memuncak. Maya yang biasanya bisa menenangkan mereka, merasa kewalahan. Akhirnya dalam puncak kemarahan, Andi berdiri dan meninggalkan ruangan rapat. Raka menunduk dengan frustrasi, sementara Maya mencoba menenangkan klien yang terlihat bingung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun