Mohon tunggu...
Lilis Puspitosari
Lilis Puspitosari Mohon Tunggu... Guru - Guru PAUD

Menulis apa yang terjadi di sekitar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lelaki Kecil Penunggu Pohon Gayam

6 Juli 2019   19:44 Diperbarui: 6 Juli 2019   19:54 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

 Bu Iis seperti kebingungan dan matanya menoleh  ke penjaga

"Dari tadi tidak ada yang bermain di mata air itu Bu karena memang dilarang" jelas penjaga

"Tapi tadi saya melihatnya Pak, dia teman saya Pak"

"Percayalah Bu, tidak ada siapa pun di mata air itu"

"Ayolah Bu Nira, kita pulang.  Itu anak-anak sudah menunggu di atas."kata bu Iis meredakan keinginanku untuk mencari tahu lebih lanjut.  Lalu dia merengkuh pundakku menuntun menuju ke atas, ke arah pintu keluar.

Aku menengok ke belakang, ke arah pohon Gayam itu dan mencari sesosok bayangan laki-laki kecil. Kosong....

 Ah Tirta kenapa engkau menghilang lagi.  Kemana aku akan mencarimu.   Apakah kepedihan hatimu belum juga pulih selama 15 tahun ini. Kenapa engkau masih anak-anak sedangkan aku sudah dewasa?

Aku semakin bingung.....

"Bu Nira tadi belum sarapan ya" tanya Bu Iis

"Belum" jawabku lemah

"Nah, kekurangan asupan gizi bisa menyebabkan otak berhalusinasi, ayo kita makan dulu di kantin dekat tempat parker, nanti kalo pingsan lagi saya ndak kuat nggendong lho" goda bu Iis dan aku tidak pernah bisa menolak ajakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun