Mohon tunggu...
Pijar88 Hd
Pijar88 Hd Mohon Tunggu... lainnya -

tinggal di Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kisah Nyata Gadis Dua Jiwa

4 Oktober 2014   20:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:23 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

“Kamu mas…?” Ucapku lirih.

“Ya, aku Ratno sahabatmu. Tolong aku Rann, cuma kamu yang bisa mendengar keluh kesahku,”

“Ap, apa yang bisa kulakukan?”

“Tolong aku…  Aku tersiksa. Panaaass….”

Kucoba memejamkan kedua mataku tapi tak bisa. Bau harum bunga setaman bercampur bau busuk tiba-tiba mengaduk-aduk isi perutku. KIni aku bisa menggerakkan kembali persendianku yang sejurus lamanya terasa terkunci. Seketika aku memuntahkan cairan dari mulutku. Aku muntah begitu banyak.

“Bukakan plastik dari tubuhku, bukakan plastik dari tubuhku…”

“Hah.., bagaimana caranya?”

“Kamu bisa Rani, kamu bisa melakukannya…”

Sekejab setelah mengucapkan kata-kata itu, sosok putih itupun menghilang. Sosok menyeramkan yang membuatku teringat kepada seseorang.

Hidungku mendengus-dengus oleh bau wangi bercampur busuk yang tertinggal di tempatku berdiri. Kembali aku muntah-muntah, begitu banyak.

Tergesa-gesa aku masuk ke dalam rumah dan mengunci pintu rapat-rapat. Jendela kamarpun langsung kututup. Aku tak ingin hidungku kembali membaui percampuran bau yang membuat perutku terasa mual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun