Mohon tunggu...
Piccolo
Piccolo Mohon Tunggu... Hoteliers - Orang biasa

Cuma seorang ibu biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hei Remahan Tanuki....

29 Desember 2020   02:18 Diperbarui: 30 Desember 2020   17:09 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Davina kembali tak merespon. Dan dari beberapa hal aku belajar, Davina bukan tak merespon. Dia memilih untuk tidak mengucapkan hal yang tak baik sebagai responnya.

"Bicaralah."

"Tentang?"

"Tentang susu yang kemarin kau kirim. Tentang air minumku yang berubah menjadi hangat, padahal sebelumnya aku minum air es. Tentang tasku yang selalu tertutup dengan sendirinya ketika aku pergi dan membiarkannya terbuka begitu saja."

Davian kembali tak merespon. Ok. Ini bukan topik penting untuknya.

"Tentang bagaimana mereka memperlakukanmu. Tentang marahmu yang tak pernah kau perdengarkan."

Davina menatapku dalam. Sekian bulan aku hampir tak pernah berani menatap mata tajamnya.

"Aku tak ingin membuatmu merasa salah. Aku ingin kau selalu benar. Bahkan ketika kau salah menilaiku."

"Nggak ngerti."

"Jaga kesehatanmu. Tetaplah sehat."

Sungguh.. Ingin sekali rasanya aku mencakar-cakar meja kami sore itu. Davina benar-benar membuatku terlihat tolol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun