Mohon tunggu...
Piccolo
Piccolo Mohon Tunggu... Hoteliers - Orang biasa

Cuma seorang ibu biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hei Remahan Tanuki....

29 Desember 2020   02:18 Diperbarui: 30 Desember 2020   17:09 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Piccolo, Pak." Davina menyodorkan cangkir kecil berisi Piccolo untukku.

Davina selalu begitu sulit ditebak. Entah dari mana dia tau aku begitu menyukai Piccolo. Diam-diam aku melirik cangkir kecil yang ada di hadapannya. Espresso! Perempuan aneh ini apa tidak salah pesan kopi. Apa dia tau apa yang akan diminumnya.

"Toraja Sapan single Origin, honey proses." Davina menyebutkan jenis biji kopi asal Espresso di hadapannya.

Davina selalu sulit ditebak.

"Maaf. Aku terlalu sibuk belakangan sampai hampir tak pernah lagi keliling outlet." Aku mengawali percakapan kami sore itu.

Davina tak merespon.

"Maaf, semalam aku emosi." Sambungku.

"Yang mana?" Respon singkat dari Davina.

"Aku sudah terima kabar dari HRD. Kenapa kau langkahi aku?"

"Kabar soal?"

"Surat pengunduran dirimu. Kenapa kau langkahi aku? Kenapa kau tak lebih dulu memberitahuku?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun