Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fikber] Nisan, Hujan dan Kebenaran

27 November 2015   17:39 Diperbarui: 27 November 2015   17:40 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Luar kota?”

 “Iya, entah kenapa aku lagi pengen meninggalkan hiruk pikuk Jakarta. Mungkin lagi butuh refreshing aja…,”

Saat itu Rhein menatapku lekat-lekat.

“Kenapa Gie? Sepertinya kamu lagi kurang sehat. Ada masalah ya?”

“Ah, enggak kok. Aku kangen sama roti isi buatan kamu, Rhein…,”

Rheing tersenyum. “Siap, cintaku…,” lalu buru-buru menghilang ke arah dapur.

Aku harus menelepon seseorang. James. Tapi keburu smartphone-ku berbunyi nyaring. Ah, James  yang memanggil. Jantungku berdetak kencang lagi.

“Nugie, Anna tidak ada di rumah pagi ini. Kamu dimana Nugie? Apa sudah tersambung dengan Rhein?”

“Ya, aku bersama Rhein saat ini,” jawabku datar tapi sejatinya dadaku sedang bergejolak kencang.

Aku mencoba saran James untuk memeriksa tas Rhein. Sesuatu yang aku anggap tabu untuk kulakukan selama ini, kendati kami sudah berbulan-bulan menjadi sepasang kekasih. Kebetulan saat itu Rhein sedang sibuk di dapur.

Sisir, power bank, kuas, bedak, kabel data, beberapa lembar rupiah, syal. Tidak ada yang mencurigakan. Upss..!! aku tidak meletakkan kembali tas Rhein dengan seksama sehingga tasnya jatuh ke atas karpet. Untunglah tidak menimbulkan suara gaduh. Aku pun memunguti satu per satu perkakas Rhein hati-hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun