Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fikber] Nisan, Hujan dan Kebenaran

27 November 2015   17:39 Diperbarui: 27 November 2015   17:40 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun tiba-tiba suatu siang, Anna yang kondisinya terganggu di bawa ke rumah sakit oleh lelaki lain. Ran. James pun berpura-pura tidak mengenal sama sekali Anna atau Rhein seperti yang dipanggil lelaki itu. Kabar gembiranya, selama proses pengobatan, karakter Anna semakin menguat.

Namun anehnya Anna tetap mengingat  sosok Ran sebagaimana sahabatnya. Padahal Ran adalah sahabat pada pribadi Rhein. James pun menyimpulkan, Ran-lah yang selama ini menyebabkan Anna menyeleweng dari Leo. Dilematis memang.

Dan tragedi tidak bisa dihindari lagi. Beberapa jam yang lalu nyawa Ran tidak bisa diselamatkan lagi. Mereka berkonfrontasi karena Ran ingin secepatnya membawa Anna keluar dari rumah sakit. James juga sempat kalap dan hampir membunuh Anna, jika saja Anna tidak segera melarikan diri.

Ini memang masih ada hubungannya dengan duka mendalam dan rasa penyesalan besar dalam diri James akibat kematian Leo.

“Sudahlah James,” ujarku. “Kamu bukan penyebab kepergian Leo. Begitu pula Anna. Lihatlah dia sekarang sedang berduka sedalam-dalamnya di atas nisan suaminya.”

James menatapku dan mengangguk lesu.

 *****    

Cuaca belum pernah secerah hari ini, paling tidak selama beberapa bulan terakhir, saat musim penghujan menunjukkan kuasanya.  Namun masih ada yang sama, angin pekuburan masih berhembus kencang, menerbangkan kembang-kembang ilalang di sana-sini.

Kami bertiga, aku, Anna dan James kembali berkumpul di samping nisan Leo untuk memberikan penghormatan. Hari ini genap setahun Leo meninggalkan kami semua. Anna mewakili kami meletakkan rampai bunga kemboja di atas nisan lalu kami memanjatkan doa singkat.

Entah apa yang dipanjatkan Anna? Aku sendiri mohon izin dari Leo agar berkenan merestui kedekatanku dengan Anna. Hari-hari belakangan ini aku merasa seperti memulai kembali hubunganku dari awal dengan Rhein. Anna yang melankolis itu telah berubah, semakin mirip Rhein. James berperan besar dalam hal ini.

Ah, James. Entah apa yang dia panjatkan di ujung sana. Mungkin dia menyatakan kegembiraannya karena dalam persidangan dia berhasil membuktikan kalau tindakannya menembak Ran adalah perbuatan membela diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun