Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fikber] Nisan, Hujan dan Kebenaran

27 November 2015   17:39 Diperbarui: 27 November 2015   17:40 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ternyata malam  ini Rhein memang sedang tidak berada dalam apartemennya.

Benarkah?

 Benarkah Rhein adalah Anna?

Berarti saat aku bercerita tentang Rhein-ku dan Leo membicarakan tentang Anna-nya, kami sebenarnya sedang membicarakan wanita yang sama?

Aku merasa jantungku seperti berusaha keras berdegup, agar aliran darah tetap sampai ke otak dan sum-sumku. Menjaga agar aku tetap waras saat ini.  Rasa lelah dan bingung menderaku bertubi-tubi hari ini. Aku pun memutuskan menghabiskan malam di apartemen Rhein.

****

Suara Rhein dan matahari pagi muncul bersamaan. Aku berusaha membuka pelupuk mataku untuk membuktikan pendengaranku. Itu memang benar Rhein. Sorot matanya, sorot mata Rhein.

“Mau aku buatin apa, Gie?” pertanyaan spontan yang sama setiap aku mampir agak pagi ke apartemen ini.

“Kamu dari mana Rhein….,” tanyaku hati-hati.

Dia tertawa kecil.

“Aku dari luar kota, Gie. Maaf ya gak bilang-bilang sama kamu…”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun