“….terus saja sampai di bagian pakaian anak, lalu belok kiri ke arah kasir.”
Aku terus mengikuti petunjuk Mr. J. Memang aku panik, namun suara Mr. J yang teduh bisa sedikit menetralkan debaran jantungku. Entah bagaimana dia bisa hafal lekuk, koridor dan bagian demi bagian gedung ini. Pertanyaan itu menambah daftar misteri dalam benakku. Tapi sudahlah, sejauh ini semua kelihatan terkendali. Ran sepertinya sudah cukup jauh tertinggal di belakang.
Mr. J terus mengarahkanku melewati gerai demi gerai, sejumlah selasar dan koridor gedung.
“Berhenti, Anna!,”
Berhenti? Bukankah aku mesti tetap berlari?
“Berhenti sekarang, Anna!”
“Baik, baik, aku berhenti sekarang,” sahutku di antara helaan napas yang terbata-bata.
“Mestinya kamu sekarang ada di dalam sebuah bookstore yang cukup besar…”
Mr. J benar. Di sekelilingku, sejauh mata memandang, yang ada hanya rak-rak dan etalase berisi deretan dan tumpukan buku beraneka jenis. Aku sepertinya memang berada persis di pusat sebuah bookstore.
“Anna,…. Kamu masih disana?”
“Ya…”