Pieris melihat bahwa komunis di Beijing (Cina) pernah mengatakan bahwa Budhisme sebagai suatu agama akan lenyap dalam perjalanan sejarah. Para misionaris Sri Lanka pun pernah mengatakan hal yang sama pada saat kolonial mendukung misi kekristenan melawan kaum Budhis. De facto Budhisme tetap hidup.[31] Setiap ajaran metakosmis di Asia serentak darsana dan pratifada dalam pengertian India, suatu interpretasi antara "pandangan hidup" dan "jalan hidup". Para teolog Asia harus memahami bahwa dalam budya Asia, metode dan jalan tidak bisa terpisah. Implikasi bagi teologi Asia menentukan pemahaman teologi itu sendiri dalam konteksnya.[32]
- RangkumanÂ
Misi merupakan tugas utama Gereja. Karena pada hakekatnya, misi Gereja adalah perutusan Putera dan perutusan Roh Kudus sesuai dengan rencana Bapa. "Karena itu, pergilah dan jadikanlah semua bangsa muridKu dan babtislah mereka dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu" (Mat 28:19).
Dalam melaksanakan misi di Asia, Gereja harus mengerti situasi Asia yang terletak pada keberagaman agamanya, yakni agama-agama kosmis dan agama-agama metakosmis. Keriligiusan berputar sekitar daya kuasa kosmis yang biasa disebut dengan nama dewa, ilah, roh, dan lain sebagainya. Sedangkan kerigiusan metakosmis mempunyai daya yang ada di seberang kosmis ini. Penyelamatan itu dicapai melalui gnosis (seperti dalam agama non-Semitis: Budhisme, Hinduisme, dan juga Taoisme) atau melalui jalan agape (seperti dalam agama Kristen, Islam dan agama Yahudi).
BAB III
MISI GEREJA DI TENGAH KERAGAMAN AGAMA ASIAÂ
MENURUT ALOYSIUS PIERIS
1. Pengantar
Gereja diutus oleh Kristus sebagai sakramen keselamatan bagi dunia. Misi Gereja adalah pewarisan misi Yesus Kristus, yakni pewartaan Kerajaan Allah. Kerajaan Allah yang dimaksud adalah kerajaan cinta, damai, dan keadilan. Tugas yang sama juga diemban oleh Gereja di Asia, yang berada dalam kereligiusan yang majemuk, yakni keriligiusan metakosmis dan kosmis. Dua bentuk religiusitas tersebut saling terintegrasi satu sama lain.
2. Misi Dasar Gereja Asia
Misi dasar Gereja Asia adalah pelaksanaan tugas perutusan Kristus yang sungguh mengena dengan konteks Asia, yang khas dengan keragaman tradisi keagamaannya. Dalam konteks inilah Gereja harus merumuskan misi dasarnya. Hal ini sudah pasti tidak boleh bertentangan ajaran Magisterium Gereja universal.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam ajaran Magisterium Gereja universal berada dalam ketegangan mengenai pelaksanaan karya misi Gereja. Di satu pihak, Gereja menyatakan diri sebagai sakramen keselamatan universal. Akan tetapi, di lain pihak, Gereja membuka diri dan menghargai peranan agama-agama lain dalam sejarah keselamatan. Dalam agama-agama non-Kristen terdapat benih-benih Sabda yang mampu membawa keselamatan bagi umatnya. Alasannya, Roh Kudus juga berkarya dalam setiap individu, budaya, dan agam lain. Karya Roh tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu.[33]