Mohon tunggu...
Permana Santana
Permana Santana Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

We born alone, live alone and die alone..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hujan Setelah Pelangi: Elegi Wulandari

25 Desember 2015   17:00 Diperbarui: 25 Desember 2015   17:03 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Bukan apa-apa sih. Tapi menurut gossip yang beredar, Mbak Pelangi itu sudah punya anak,” jawab Zara.

Jelegerrrrrrrrrrr!!!!!!!!!!!!! Dhuaaaaarrrrrrrrrrr!!!!!!!

Suara geledek dikombinasi hantaman palu godam menghujam tubuh Tantan. Tantan terhenyak. Wajahnya memerah. Tantan sangat kecewa terhadap jawaban yang diterimanya.

“Kamu kenapa, kak? Woiiii..!!!,” teriak Zara.

Tantan tersadar akibat tepukan tangan Zara.

“Kamu kenapa, shock ya? Hahaha..aku kan belum selesai ngomongnya. Jangan shock dulu dong.” Zara berusaha mengkonsolidasi keadaan.

“Ah tidak apa-apa. Terus..terus gimana? Lanjut...lanjut..,” Tantan menggeleng lemas.

“Jadi begini, menurut gossip yang juga beredar, Mbak Pelangi itu Single Mom.”

“Yesss..!!!!,” teriak Tantan dalam hati.

“Kamu punya nomor kontaknya Zar?”

“Punya kak. Wani piro?” Ledek Zara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun