“Baik. Aku tunggu di tempat biasa pukul 7 malam.” balas Pelangi dengan rasa penasaran besar.
****
Cuaca malam itu cukup cerah, bintang-bintang bertebaran mengilaukan cahayanya.
Tantan pergi dengan langkah gontai ke tempat pertemuan yang sebelumnya sudah disepakati.
Pelangi nampaknya sudah berada disana terlebih dahulu. Seperti biasa, ia melemparkan senyum teduh nan lentiknya dari kejauhan.
Tantan agak luluh melihatnya. Tapi Tantan sudah bertekad bahwa malam ini Tantan harus menyingkap semua kegelisahan hatinya.
Mereka berdua duduk di sebuah kursi Taman. Tantan membuka pembicaraan.
“Aku mau langsung to the point saja. Aku Cuma minta kejujuran jawabanmu.” ucap Tantan dengan nada tegang.
“Kamu ingat kejadian minggu pagi kemarin?”
“Kejadian apa?” Pelangi bingung dan tak mengerti.
“Aku melihat kamu menyapa seorang lelaki dengan lembut ketika aku akan menghampiri meja kerjamu.” jelas Tantan.