"Kegiatanmu sekarang apa, Key?" Faiz mencoba membuka pembicaraan lagi. Basa-basi tentunya.
"Kuliah," jawabku pendek.
"Ambil jurusan apa?"
"Teknik Sipil."
"Oh, ya?" Faiz mengernyitkan dahinya. "Seingatku, dulu kamu ingin menjadi seorang penulis. Kamu juga bilang kalau saat kuliah nanti akan mengambil jurusan Sastra. Kenapa kamu bisa tiba-tiba berubah pikiran?"
"Setiap orang ada kemungkinan untuk berubah, bukan? Seperti kamu. Penampilanmu sekarang jauh berbeda dengan tiga tahun lalu."
Pelayan itu datang lagi mengantarkan pesanan. "Selamat menikmati," ucapnya mempersilakan.
"Terima kasih," Faiz dan aku menjawab hampir bersamaan. Kemudian pelayan itu berlalu meninggalkan meja kami.
"Tidak ada salahnya juga mencoba penampilan baru. Bagaimana menurutmu?" Faiz melanjutkan obrolan yang sempat terputus.
"Perfect!" jawabku agak bersemangat.
"Kamu suka, Key?"