Mohon tunggu...
Humaniora

Neraka Sisi Lain Fenomena Kehidupan yang Menanti Manusia Setelah Kematiannya

14 Desember 2016   02:14 Diperbarui: 21 Juni 2017   20:12 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gunakanlah nurani untuk dapat sampai dan bertemu dengan Manusia Mulia itu. Bukan manusia yang menggunakan topeng dan mencari imbalan atas apa yang disampaikan. Bukan pula manusia yang bermanis rupa dan kata, tetapi sebenarnya mengharapkan sebuah materi dari manusia lainnya. Karena manusia mulia tidak pernah membutuhkan apapun dari manusia lainnya, karena segala sesuatu yang dibutuhkan, telah dicukupkan dan diberikan limpahan langsung oleh Yang Maha Kuasa.

 

Jangan menyia-nyiakan waktu dan hidupmu, yang kamu sendiri tidak ketahui kapankah akan berakhir. Teruslah berusaha dan berusaha, untuk meraih kebenaran dari seseorang yang benar-benar menyampaikan dengan ketulusan dan kasih sayang kepadamu untuk menyelamatkanmu, bukan melihat seberapa nilai yang diberikan olehmu.

Ingatlah manusia akan hal itu, jangan sampai ketika waktumu tiba, dirimu belum mempunyai persiapan dan pengetahuan agar dapat kembali dan menyatu di alam cahaya, jangan sampai dirimu merasakan kobaran penderitaan dari neraka yang tiada pernah mengenal batas waktu yang pasti, karena semua itu bisa jadi dirasakan olehmu untuk selamanya.

Itulah pengetahuan tentang neraka, contoh-contoh dari penderitaan dan siksaan bagi mereka didalamnya akan diberikan kemudian.

Selamat berjuang kembali dan semoga langkahmu selalu dituntun oleh Yang Maha Kuasa dan dirimu semakin dikuatkan oleh segala ujian dan cobaan yang menanti.

 

Salam kasih sayang dari para Orang Tuamu yang disampaikan kepadaku.

Salam.

( Senin, 19 September 2005. Dari jam 18.00- 20.30.

Membaca lembaran-lembaran bercahaya di alam ketuhanan.

Wasalam. )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun