Aku sadar telah melukai hati kecilmu. Tapi ketahuilah semua itu bukanlah keinginanku.
Aku sadar bahwa aku bersalah, tak mengungkapkan rasa yang sebenarnya berhak untuk kau miliki.
Tapi ketahuilah, sejak saat itu sampai kini, kau tetap menjadi sosok yang terindah, makhluk yang paling gemilang di kolong langit ini, wanita yang paling pantas kucintai.Â
Itulah kebenaran yang tak pernah terhapus.
Ketakutankulah dan bukan ketidakcintaan, yang membuatku mengatupkan mulutku untuk mengungkap rasa.
Kau terlalu sempurna bagiku. Aku terlalu takut untuk mengetahui kemungkinan penolakan darimu. Aku terlalu takut untuk tidak diterima oleh gadis yang selama ini menjadi impian dan harapanku. Aku tak berani melangkah….
Tapi sejak saat itu, tindakan diamku telah menghukumku dengan rasa penyesalan yang begitu besar, yang menyiksaku dari hari ke hari.
Ribuan cinta yang melintas di hadapanku tak bisa kupeluk, karena lenganku telah terikat oleh cinta yang begitu kuat berakar dalam hatimu.
Aku pun sadar, cinta sejati dalam hidupku hanya datang sekali, tetapi telah kusia-siakan.
Ini memang bukan waktu yang tepat. Tetapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali…
Sekali lagi kukatakan: Aku mencintaimu!!! Aku menyayangimu lebih daripada yang kau duga.Â