"Iyaa, yang terpenting aku sudah disini."
"Iya."
Kami pun berjalan, selangkah demi selangkah. Mencari jalan keluar dari hutan ini. Namun aku masih tidak percaya akan keberadaan Bayu disini, bagaimana dia bisa selamat.
Di sepanjang jalan, aku terus memikirkan hal itu. Bayu mengatakan bahwa Ia sudah melihat teman-temannya mati.
"Gilang!! Bagaimana dengan Gilang ?" kalimat itu terlintas di otakku.
Aku tahu jika Reina dan Dimas tergeletak di jalan sana. Tetapi Gilang...
Bagaimana bisa Bayu tau Gilang ada disana? Sedangkn aku baru saja lari dari rumah tua itu.
Aku mencuri pandangan pada Bayu. Mukanya pucat, bibirnya mengering, dan ada bekal lebam yang melingkar di lehernya, Seperti di cekik.
Aku memberhentikan langkahku, dan segera menjauh dari Bayu ketika aku melihat ada tetes darah yang keluar sela jarinya.
"Siapa kamu? Kamu bukan Bayu!!"
"Hihihihi" cekikikan khas itu membuatku takut.
Bayu menoleh ke belakang, mukanya perlahan berubah menghitam. Matanya memerah, dari kulitnya keluar belatung yang sangat banyak.