Mohon tunggu...
Ovi Julia
Ovi Julia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Siber Asia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manejemen Konflik dalam Kehidupan Bermasyarakat

28 Juli 2021   23:49 Diperbarui: 29 Juli 2021   12:12 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini sebenarnya termasuk dalam poin kedua, dimana kita harus fokus pada masalah yang terjadi, bukan merantau ke masalah lain. Seperti sekedar, kata ibunya, atau kejadian lain yang tidak ada hubungannya dengan masalah saat itu.Bertengkar secara aktif

  • 3. KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Konflik adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari. Tidak hanya kepada orang lain, terkadang konflik dengan diri kita sendiri bisa terjadi. Seperti yang telah dijelaskan bahwa ada konflik atau masalah, itulah yang sebenarnya membuktikan bahwa kita masih berada di dunia fana ini.

Konflik memiliki dua jenis, yang pertama adalah tipe destruktif atau negatif/destruktif. Dimana konflik ini jika tidak diselesaikan akan menghancurkan suatu hubungan interpersonal, kelompok, atau organisasi. Yang kedua adalah tipe konstruktif atau konflik positif/konstruktif. Artinya, ketika kita menghadapi konflik, kita belajar memahami orang lain. Apa yang dia tidak suka kita mengerti. Dengan mengetahui apa yang tidak disukai orang lain, kita akan lebih berhati-hati, dan hubungan kita akan lebih baik.

Manajemen konflik sangat diperlukan dalam hubungan interpersonal, dalam kelompok atau dalam suatu organisasi. Ketika kita ingin menjadi orang yang lebih efektif, bijaklah dalam mengelola konflik.

3.2 Saran

Dalam kehidupan kita sebagai manusia, benar memang kita harus menjadi seorang yang efektif di dalam kehidupan bersosial. Pengelolaan konflik sangat di perlukan guna menghadapi situasi-situasi yang bisa saja membuat kita stres. Dari banyak kasus, di Jepang contoh nya ketika mereka tidak memiliki pemahaman yang benar tentang hidup yang benar, mereka menyelesaikan hidup mereka dengan cara gantung diri. Atau bisa jadi ketika tidak mampu menyelesaikan masalah/konfik,bisa menjadi seorang pembunuh.

Dalam mengatasi konflik,sesungguhnya kita perlu memahami banyak tentang orang lain. Namun, bagaimana dengan mereka yang baru kita temui ? hal ini tidak jadi pembahasan. Mengapa kita harus memahami orang lain? Atau bagaimana caranya memahami orang lain?.Seperti yang sudah di bahas sebelumnya mengenai pembukaan diri, menjadi pendengar yng baik, jujur-sportif-adil, dan sebagainya.

  • 4. DAFTAR PUSTAKA
  • A.DeVito, Joseph.2011. Komunikasi Antarmanusia:Manajemen Konflik, p299-302.
  • Drs. H. Ahmad, T. Manajemen konflik.

  • Miyaso, Estu. 2006. Manajemen Konflik Mahasiswa Sebagai Metode Pembelajaran Alternatif. Jurnal Penelitian.

  • Muspawi, Mohamad. 2014. Manajemen Konflik (Upaya Penyelesaian Konflik Dalam Organisasi). Jurnal Penelitian, Vol 16 No. 2

  • Robert D, Enright. 2015. Forgivenes Therapy: American Psyicological Association. Washington, DC.

  • Wartini, Sri. 2015. Strategi Manajement Konflik Sebagai Upaya Meningkatkan Kinerja teamwork Tenaga Kependidikan. Jurnal Manajemen Dan Organisasi, No. 1   

                       

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun